News Video Sripo
Misteri Tewasnya Bambang Penjaga Perkebunan Sawit, Tetangga Ungkap Keseharian Korban
Menurutnya Bambang sehari-hari dikenal sebagai pribadi yang ramah namun pendiam. Bambang selama ini dikenal sebagai orang kepercayaan
Penulis: Rahmad Zilhakim | Editor: Igun Bagus Saputra
Laporan Wartawan sripoku.com, Rahmad Zilhakim
SRIPOKU. COM, PALEMBANG -Pakde (53) tak menyangka orang yang menerima dirinya untuk tinggal bersama di rumah singgah PT Praga, Mataram II, Kelurahan Talang Jambe, Kota Palembang, meregang nyawa secara sadis.
Pasalnya baru tiga bulan ini pakde bekerja untuk perkebunan milik PT Praga atas izin Bambang yang merupakan pengawas di perkebunan sawit tersebut.
Saat ditemui, Rabu (28/3/2018) pakde mengaku sangat kaget mengetahui tetangganya tersebut harus meregang nyawa akibat dibunuh.
Menurutnya Bambang sehari-hari dikenal sebagai pribadi yang ramah namun pendiam. Bambang selama ini dikenal sebagai orang kepercayaan dari pemilik Perusahaan PT Praga.
"Dia itu orang lama disini sudah lima belas tahun lebih tinggal disini. Gak ada yang menyangka kalau harus meninggal dengan sadis. Bambang juga dikenal seorang yang baik, ramah namun pendiam," ujarnya.
Namun begitu, pakde mengaku belum terlalu mengenal Bambang lebih jauh. "Setau saya dia itu orang Jawa asli Purwodadi, disini menjadi orang kepercayaan pemilik kebun," ungkapnya.
Hal lain dikatakan oleh Sukandi (37) yang rumahnya saling berhadapan. Menurutnya ia mengenal Sukandi sudah lebih enam tahun semenjak ia bekerja di perkebunan sawit tersebut.
Saat kejadian istrinya menjadi orang pertama yang mendengar teriakan korban. Namun, karena berada di rumah sendirian istri Sukandi tidak berani untuk menolong korban yang sudah meminta tolong.
"Kata istri saya, dia mendengar erangan orang minta tolong dari rumah depan(rumah korban) namun, istri saya tidak berani untuk mendekat. Saat itu istri saya justru berinisiatif untuk memanggil para pakerja yang berada di kebun," ujar Sukandi.
Saat itu warga dan pekerja kebun yang mengetahui langsung bergerak ke rumah Bambang, warga pun sempat melihat motor milik korban yang dikemudikan orang tidak dikenal keluar dengan kecepatan tinggi dari perkarangan rumah.
"Kami melihat ada orang keluar dari rumah dengan motor FU milik korban dengan kecepatan tinggi ke arah luar perkebunan," ujar Sukandi.
Sementara Darmudji Ketua RT 23 yang menolong dan membawa korban ke rumah sakit mengaku mengenal dekat korban. Menurutnya Bambang merupakan salah satu pengurus masjid di daerah Mataram II tempat mereka tinggal.
"Pak Bambang itu orangnya baik, suka juga berkumpul kalau ada acara-acara. Selain itu orangnya rajin, tidak pernah telat kalau ke Masjid, bahkan saya akrabnya karena sering ketemu di Masjid," ungkap Darmadji.
Selain itu, Darmadji juga mengaku sempat membawa korban ke rumah sakit Mrya untuk menolong korban yang sudah kritis.
"Saya dikasih tau warga, yang mengatakan pak Bambang kritis. Saat itu saya langsung ke sini dan melihat korban sudah terkapar tidak bernyawa. Maka dari itu langsung kami bawa ke Myra. Namun karena kehabisan darah, dalam perjalanan Bambang sudah tidak tertolong," katanya.