Warga OKUS Menjerit, Cuaca Buruk Akibatkan Cabai Langka Dan Mahal

Salah satu kebutuhan Sembilan bahan pokok (Sembako) jenis Cabe rawit di pasar Tradisional Saka Selabung Muaradua sulit di jumpai pembeli

Penulis: Alan Nopriansyah | Editor: Reigan Riangga
SRIPOKU.COM/ALAN NOPRIANSYAH
Salah pedagang pasar sedang melayani pembeli di Pasar Tradisional Saka Selabung Muaradua, Selasa (27/3/2018). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Alan Nopriansyah

SRIPOKU.COM, MUARADUA -- Salah satu kebutuhan Sembilan bahan pokok (Sembako) jenis Cabai rawit di pasar Tradisional Saka Selabung Muaradua sulit di jumpai pembeli sejak beberapa hari terakhir.

Hal ini di sebabkan karena tingginya curah hujan yang melanda kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, belakangan ini sehingga pertumbuhan cabai rawit menjadi kurang produktifitas serta hambatan pemasok Cabai karena kondisi cuaca.

Salah seorang pedagang sayur di pasar Saka Selabung Muaradua, Sri mengatakan sudah sejak tiga hari terakhir stock cabai selalu kekurangan.

"Sejak tiga hari ini jualan cabe mengalami kekurangan, akibat cuaca buruk yang berpengaruh pada komuditas petani cabai," kata Sri, Selasa (27/3/2018).

Baca: Pengendara Diharapkan Berhati-hati Melintas di Jalur Muaradua - Ranau. Bahaya Ini Mengintai!

Ia menambahkan, selain mempengaruhi komuditas cabe, cuaca yang buruk juga menghambat pemasok cabai ke Pasar yang biasa di pasok dari Kecamatan Pulau Beringin dan Provinsi Lampung Barat.

Salah seorang pembeli Elis, mengaku terpaksa berpindah ke cabai besar karena sulitnya ditemui cabai rawit yang biasa digunakan sebagai bumbu memasak di dapur.

"Terpaksa harus beralih membeli cabai besar, karena cabai kecil agak sulit di dapatkan. Ditengah perekonomian yang semakin sulit kami rasanya ingin menjerit mas ditambah bahan makanan yang mahal," terangnya.

Baca: Dinilai Bermasalah Gedung SDN 05 dan 06 di Muaradua OKU Selatan Belum Digunakan

Pantauan Sripoku.com, di pasar Tradisional Saka Selabung Muaradua, kelangkaan harga cabai rawit membuat harga mengalami lonjakan.

Dari sebelumnya harga normal cabai rawit Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu kini mencapai Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu, sedangkan harga cabai besar juga mengalami kenaikan Rp 5 ribu yang semula seharga Rp 35 ribu mencapai Rp 40 ribu. (*)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved