Pemuda Pantai Timur Menilai Penegak Hukum Terlalu Dini Memvonis Warga Tulung Selapan
Msyarakat Tulung Selapan sekarang ini sudah banyak yang paham dan pintar, jadi tidak mungkin akan kompak terkait tindak kejahatan.
Penulis: Mat Bodok | Editor: Tarso
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Mat Bodok
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Pemuda Pantai Timur Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) membantah, terkait isu yang berkembang di dunia maya (Dumay) yang sempat viral tersebut, bahwa wilayah Tulung Selapan tidak ada kampung pembobol bank.
"Kami merasa pihak penegak hukum terlalu dini memvonis masyarakat Tulung Selapan sebagai penjahat pelaku pembobol bank. Walaupun memang itu ada, jelas pelakunya oknum dan tidak bisa disebutkan nama apalagi kampung. Karena, belum jelas siapa pelakunya," kata Go selaku pemuda Pantai Timur, Rabu (21/3/2018).
Menurut Go, kalau memang terindikasi ada warga dalam dari semua pembobolan bank, secepatnya ditindak tegas dan jangan membikin resah para pemilik tabungan di bank.
Apalagi, di Kecamatan Tulung Selapan dan Kecamatan Cengal ini, baru berdiri Bank BRI.
Ditegaskan Go, tidak ada perkampungan yang ada di Kabupaten OKI yang sulit dijangkau, khususnya di wilayah Tulung Selapan.
"Siapa bilang masuk ke wilayah Pantai Timur ini susah. Kalau memang ada, tidak semua penduduk tergabung di komplotan penjahat," tutur Go seraya berucap yang panas sekarang ini adalah mengenai dukungan calon bupati.
Ditambahkan Davit, masyarakat Tulung Selapan sekarang ini sudah banyak yang paham dan pintar, jadi tidak mungkin warga kampung akan kompak terkait tindak kejahatan.
"Warga desa jangan dibikin resah, kalau memang ada harus secepatnya ditindak. Sejauh ini, belum ada warga Kecamatan Tulung Selapan dan Kabupaten OKI, serta Provinsi Sumatera Selatan yang dirugikan." kata Davit.
Sementara itu, Kapores OKI AKBP Ade Heriyanto melalui Kasubag Humas Ipda Ilham P SH mengatakan, terkait kampung pembobol bank. Sampai sekarang belum ada arahan dari Mabes Polri, untuk juklak dari mabes ke polres karena diduga ada desa pembobol bank berada di Tulung Selapan.
Koordinasi terkait informasi penangkapan juga belum ada, itu sah-sah saja sebab mereka (Mabes) yang punya peranan penting dan pihak Mabes-lah yang mengetahui titik persoalannya.
Disampaikan Ilham, pemegang hak atau telpon, jangan terlalu muda menerima telpon terkait uang. Demikian pihak bank jangan terlalu muda menerima terkait uang.
" Seyogjanya pihak bank jangan teralu muda mengeluarkan data," tutur Ilham.
Demikian, pelaku tindak kejahatan ini tidak semua dilakukan di Tulung Selapan. Bisa saja dia merantau ke Jakarta, lalu pulang ke Selapan.
Selagi tidak ada korban melapor ke polisi jelas Ilham, polisi tidak bisa menindaknya dengan tegas.