Asal Usul Tari Piring Gelas Musirawas, Tarian Perang Mengelabui Musuh. Saksi Terbentuknya Musirawas
Tari Piring Gelas khas Kabupaten Musirawas yang mampu memukau khalayak saat tampil di ajang Malaysia Tour and Tra
Penulis: Ahmad Farozi | Editor: Odi Aria Saputra
Belanda disuguhkan dengan tarian Piring Gelas untuk mengelabuinya.
Setelah terlena dengan gemulai ritmik tarian yang dibawakan oleh penari, maka para pemuda yang sebelumnya sudah dipersiapkan langsung menyerang penjajah secara tiba-tiba.
Menurutnya, tanda serangan dicirikan dengan dimulainya irama rentak.
Dimana, irama musik yang sebelumnya mengalun, tiba-tiba rentak diiringi mulai naiknya penari keatas piring yang tersusun diatas gelas.
"Musiknya sudah diteliti oleh Unevirsitas Negeri Semarang (UNES). Musiknya sudah dibakukan, notasi, alat, filosofi, semua sudah. Musik pertamanya kan ngalun, begitu naik kaki ke piring langsung irama rentak, saat itulah merupakan tanda untuk menyerang," tutur Hamam Santoso.
Namun, seiring waktu berjalan, kini tarian perang itu sudah berubah menjadi tari persembahan atau tari penyambutan yang disuguhkan ditampilkan di even-even tertentu maupun ajang festival.
Baca: Tak Hanya di Manggarai, Fakta Ular Raksasa Panjang 80 M Dalam Sejarah Pernah Ditemukan di Indonesia
Sejak kemerdekaan sampai kini, Tari Piring Gelas bukan lagi sebagai alat perjuangan.
Tapi lebih kepada kreasi seni budaya bercita rasa tinggi.
"Setelah merdeka, tujuannya berubah.
Tarian bukan lagi sebagai alat perjuangan, tapi sebagai alat penyambutan dan persebahan," ujar Hamam.
"Filosofinya juga berubah, yaitu siapa pandai meniti buih, alamat badan sampai ke seberang.
Meniti buih itu sulit, maka tarian ini memang sulit.
Tidak sembarang penari bisa membawakannya. Perlu konsentrasi, fokus, keberanian dan keseimbangan," sambungnya.
Ditambahkan, Tari Piring Gelas Kabupaten Musirawas ini, sudah melanglang buana.