Kereta Api Angkutan Batubara Anjlok Tapi PTBA Optimis tidak Pengaruhi Target Produksi 24 Juta Ton

Menurutnya, jika telatnya seminggu tidak dikirim, baru akan menganggu terutama untuk pasokan PLTU Suralaya.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/ARDANI ZUHRI
Tampak petugas mengamankan KA BBR Anjlok. 

SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Meski kereta api angkutan Batubara Rangkaian Panjang (Babaranjang) KA 3031C jurusan Tanjungenim - Tarahan, Lampung, anjlok di perlintasan kereta api KM 303 - + 9, Dusun IV Desa Suka Merindu, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muaraenim, namun PTBA tetap optimis tidak akan menganggu target produksi 2018 sebesar 24 juta ton pertahun.

"Benar tadi pagi saya terima laporan ada KA anjlok. Awalnya saya sempat khawatir setelah stafnya turun kelapangan, dan mengatakan sudah ditangani, saya lega," ujar Direktur Operasi Produksi Suryo Eko Hadianto didampingi Sekper PTBA Suherman, Minggu (18/3/18).

Menurut Eko, panggilan akrabnya, angkutan KA Babaranjang dari Tanjungenim - Tarahan sekitar 16 - 18 rute sehari.

Setiap rute membawa gerbong sekitar 50 buah gerbong atau sekitar 3000 ton batubara sekali bawa.
Dan tadi informasinya, jalur tersebut sempat terhenti sekitar tiga jam, dan cepat diatasi oleh PT KAI.

"Kalau tiga jam tidak masalah, bisa ditutupi dengan penambahan gerbong sehingga bisa normal kembali. Kita paling kehilangan sekitar 1-2 rute saja," ujarnya.

Masih dikatakan Eko, meski ada gangguan pasokan, namun pasokan di stok file pelabuhan Tarahan masih ada sekitar 400 - 500 ribu ton, atau diperkirakan bisa bertahan 7-10 hari tergantung kapal yang masuk.

Menurutnya, jika telatnya seminggu tidak dikirim, baru akan menganggu terutama untuk pasokan PLTU Suralaya.

Ditambahkan Suherman, sesuai target PTBA 2018, untuk produksi batubara sekitar 24 juta ton yang terdiri dari 19 juta ton ke Tarahan, lalu 3,7 juta ton ke Kertapati, selebihnya 1,3 juta ton di Tanjungenim untuk memasok Semen Baturaja, PLTU Bukit Asam Muaraenim, PLTU Banjarsari Lahat dan PLTU milik PTBA sendiri.

"Sekarang sudah jalan, namun belum bisa ngebut karena masih dalam tahap perbaikan," tukas Suherman.

Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa KA Babaranjang anjlok sebanyak 22 as di stasiun Suka Merindu, Rambang Lubai, Prabumulih.

Gerbong yang anjlok nomor urut 24 sampai dengan 29 yang di masinisi oleh Hasan Alkaf dengan asitsten masinis Danang.

Akibatnya kereta api penumpang dari Tanjung Karang tertahan di stasiun Baturaja dan yang dari Palembang tertahan di stasiun Prabumulih, sehingga pihak PT KAI melakukan overstaven menggunakan kendaraan bus dari Baturaja ke Prabumulih dan dari Pabumulih ke Baturaja.

Sementara itu menurut Kapolres Muaraenim AKBP Leo Andi Gunawan melalui Kasubag Humas AKP Agus Arsyad,
bahwa benar telah terjadi anjlok KA Babaranjang KA. 3031 C dari Tanjungenim menuju Tarahan Bandar Lampung.

Adapun yang anjlok sebanyak enam gerbong yakni Gb.5012039 (26) 2 as, Gb.5012066 (27) 4 as, Gb.5012014 (28) 4 as, Gb.50122373 (29 ) 4 as, Gb.5013084 (30) 4 as dan Gb.5012381 (31 ) 4 as.

Upaya yang telah dilakukan oleh Pihak PT KAI adalah melakukan perbaikkan jalan Rel kereta api, mengangkat gerbong yang terbalik dengan menggunakan Kereta Api Kumbong Karno, dan mengangkat Batu Bara yang tumpah secara manual dengan menggunakan tenaga penduduk Desa Suka Merindu. (ari)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved