Astaga! Bukan Uang, Balap Liar Ini Jadikan Wanita Sebagai Taruhan. "Kerap Jadi Cinta Satu Malam"

alap liar yang kerap terjadi di Jalan Jalur Sutera Utara menjadikan wanita sebagai taruhannya.

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Odi Aria Saputra
ist
ilutrasi balap liar 

SRIPOKU.COM, TANGERANG - Balap liar yang kerap terjadi di Jalan Jalur Sutera Utara menjadikan wanita sebagai taruhannya.

Normalnya balap liar menjadikan uang sebagai bahan taruhannya.

Tapi tidak dengan pelaku balap liar di Jalan Sutera Selatan itu yang menjadikan wanita sebagai bahan taruhannya.

Dari kesaksian Tayib pedagang kopi disekitar kejadian, dia mendapatkan cerita bahwa wanita sering dijadikan bahan taruhan dalam balap motor liar itu.

"Sering bang cewek jadi taruhan, biasanya yang berantem cowoknya terus taruhannya cewek lawannya," beber Tayib saat ditemui dilokasi balap liar, Tangerang Selatan, Rabu (7/3/2018).

Baca: Heboh! Terciduk di Dalam Rumah, Dua Sejoli Diguyur Air Comberan Ditengah Keramaian Hingga Begini

Pemenangnya akan mendapatkan siapa pun wanita yang dijadikan taruhan.

Mau tidak mau wanita itu harus menjadi pacar pria yang menang balapan.

"Kalau menang langsung pacaran dah tuh mereka berdua," ucapnya.

Dilansir dari ucapan pria beranak satu itu tak jarang wanita itu hanya dijadikan cinta satu malam.

Rata-rata pembalap liar itu masih dibawah umur.

Tindakan yang tak terpuji itu sering dilakukan pada malam minggu sekira pukul 19.00 WIB sampai selesai.

Baca: Warga Selapan Geger! Temukan Mayat Pemerkosaan di Kebun Karet Dalam Kondisi Membusuk

Pengendara diiimbau untuk berhati-hati bila melintas di jalan yang bersebalahan persis dengan Tol Merak-Jakarta dan di belakang Mall @Alam Sutera ini.

Untuk diketahui, jalan Jalur Sutera Selatan belakang Mall @ Alam Sutera sering dijadikan jalur balap liar oleh remaja sekitar.

Kondisi jalan yang lurus, sepi, dan tidak ada pengawasan dari kepolisian menjadikan tempat ini kerap dijadikan jalur balap liar remaja tidak bertanggung jawab.

"Sering sih nonton saja sambil jualan kopi, balapannya motor modifan biasa deh," ujar Tayib.

"Kalau pakai helm dianggap bikin berat bang, yaa yasalam aja dah kalo jatuh," celetuk Tayib dalam logat betawinya.

Baca: Pelajar di Palembang Rela Berpanasan Saksikan Arak-arakan Pemain Sriwijaya FC

Sering terjadi korban jatuh dalam tindakan yang tidak patut dicontoh ini.

Selain meresahkan pengendara yang ingin lewat, diduga sering terjadi tindak kriminal yang terjadi.

"Kadang sopir taksi online sering dipalakin bang kasian juga," tambah Tayib.

Aksi balap liar juga terkadang memakan perkelahian. Sebelumnya diberitakan, dua pelajar SMA swasta di Kota Bekasi ditangkap anggota Polsek Medansatria, Selasa (23/1/2018) siang.

Baca: Istri Pergi Sadap Karet, HBB Gagahi Adik Iparnya yang Masih Remaja Berkali-kali Hingga Alami Ini

Mereka diamankan karena terbukti mengeroyok Firmansyah (17), pelajar lain hingga korban mendapatkan 30 jahitan di bagian punggungnya.

Kapolsek Medansatria Komisaris I Made Suweta mengatakan, pelajar yang diamankan berinisial RR (18) dan RE (17).

Mereka mengeroyok Firmansyah menggunakan sebilah celurit dan tangan kosong di Kawasan Harapan Indah, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria pada Minggu (21/1/2018) dini hari lalu.

“Usai mengeroyok, kedua pelaku melarikan diri.

Sementara korban dibawa warga sekitar ke Rumah Sakit Ananda, Medansatria,” kata Made di kantornya Jalan Harapan Indah Raya, Rabu (24/1/2018).

Menurut Made, motif pengeroyokan dipicu karena tersangka kesal atas kekalahannya setelah ajang balap sepeda motor liar di wilayah setempat.

RR dan RE kemudian menghampiri Firmansyah yang saat itu sedang duduk di jok sepeda motor.

“Tanpa ada pembicaraan, kedua pelaku langsung mengeroyok korban hingga mengalami dua luka tusuk di bagian punggung,” ujarnya.

Baca: Sinta Tewas Disamping Gitarnya, Dua Pengamen Terkapar dan Terbujur Kaku di Depan Rumah Makan

Kepala Unit Reskrim Polsek Medansatria AKP Wahid Key menambahkan, anggota yang mendapat informasi itu langsung mengolah tempat kejadian perkara (TKP) dan menginterogasi saksi-saksi.

Dari penyelidikan itu, polisi berhasil mengidentifikasi ciri-ciri tersangka yang berdomisili di wilayah Bekasi Utara, Kota Bekasi.

“Tanpa perlawanan mereka kami amankan di rumahnya. Di rumah salah satu pelaku, kami sita sebilah celurit,” kata Wahid.

Selain menyita sebilah celurit, polisi juga membawa kaos korban berlumuran darah sebagai barang bukti ke persidangan.

Wahid memastikan, kondisi korban mulai membaik karena mendapat perawatan oleh tim medis.

“Bahkan korban bisa kita mintai keterangan terkait kasus pengeroyokan yang dialaminnya,” ujar Wahid.

Akibat perbuatannya tersangka dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman penjara di atas lima tahun.

Di Banjarmasin, aksi balap liar justru membuat nyawa melayang.

Tangis pecah seketika meliputi Muhammad Fadli saat keluar dari ruangan pemulasaraan RSUD Banjarmasin Minggu (10/12/2017) malam kemarin.

Mengenakan baju koko dan berpeci putih, pria tersebut kemudian langsung dipapah beberapa rekannya menuju sebuah kursi yang berada di kamar mayat tersebut.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved