Mobil Klasik Itu Penyaluran Hasrat Kelaki-lakian. Meski Tua Tapi Tetap Gagah dan Menarik
Sebagai salah seorang pecinta Land Cruiser keluaran tahun tua, Prof DR HM Edwar Juliartha SSos MM mengaku tagah.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria Saputra
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Sebagai salah seorang pecinta Land Cruiser keluaran tahun tua, Prof DR HM Edwar Juliartha SSos MM mengaku tetap mengupgrade perkembangan dua mobil kesayangannya agar tetap terlihat menarik dan gagah.
"Kelihatannya lebih macho. Meskipun tahun lamo. Fashionable.
Untuk supaya tidak jadul dan biar tahu info perawatan kita gabung dengan klub otomotif Toyota Landcruiser Club Indonesia (TLCI) Chapter Palembang. Dengan komunitas ketemu paling sebulan sekali.
Kadang dua minggu sekali," ungkap pria yang sehari-harinya menjabat Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda Pemprov Sumsel.
Bapak 3 anak buah pernikahan dengan Reni Rasyidi mengaku saat ini paling tidak masih mengoleksi dua unit Toyota Land Cruiser tahun tua.
"Bagaimana membuat meski mobil tua, namun masih terlihat menarik dan gagah.
Bicara have fun bagaimana mobil yang tua tetap layak dipakai," ungkap Ketua Komunitas Silver Car Indonesia.
Bagi mantan Sekda Kota Padang Panjang Sumatera Barat, mobil merupakan fashion dan represtasi sebuah rasa penyaluran hasrat kelaki-lakian.
"Dengan mobil, kita lebih mengeksplorasikan diri," kata alumni Fisip Unsri 1992.
Mobil Land Cruiser kesayangannya yang dimaksud itu Hardtop FJ40 Land Cruiser tahun 1981 4.000cc 6 silinder, dan Hardtop FJ40 Land Cruiser tahun 1982 4.000cc 6 silinder kanvas.
Keduanya terparkir di rumahnya Komplek Grand Garden Blok A 01.
Kesukaan mengoleksi kedua mobil ini, diakui Edwar yang mantan Staf Ahli Walikota Palembang, lantaran memiliki nilai romantika masa lalu.
"Sebenarnya ini romantika masa lalu.
Waktu masa kecil sering diajak kakek dan orangtua.
Ke depan memang jadi fashion dan saya senang," kata pria kelahiran Baturaja 7 Juli 1975.
Bicara soal perawatan mobil, dirinya enggan menyerahkan kepada orang lain.
Edwar tak ingin melewatkan sedikitpun dalam sentuhan perawatan terhadap kedua koleksinya ini.
"Mobil harus kita yang merawat sendiri. Harus kita periksa dan pegang dewek, karena kalau diserahkan kepada orang lain bakal dak bagus dak sesuai selera kito.
Boleh nyerahke ke wong untuk merawatnyo, tapi paling tidak seminggu sekali harus kita yang mengeceknya.
Untuk perawatan tidak banyak.
Tidak ada budget khusus," kata Edwar yang gemar otomotif sejak duduk di bangku SMP.
Lelaki yang mengaku mobil Suzuki Jimny kodok 1981 merupakan pertama kalinya yang dimilikinya memiliki prinsip langsung tanggap jika mendapati adanya keluhan kerusakan mobil Land Cruisernya.
"Kalau ada gangguan, langsung ke bengkel langganan.
Untunglah mobil Land Cruiser ini tidak juga rewel.
Jangan sampai lama menunda-nunda menangani mobil lama ini.
Kalau ada yang rusak harus cepat ditangani supaya tidak melebar.
Paling pengapian, namonyo mobil tuo.
Wongtuo be galak batuk-batuk.
Mobil-mobil ini rutin diservis, biarpun ada yang kadangkala jarang dijalankan. Paling tidak untuk diganti oli," katanya.