Imlek 2018

Sanggar Kreatifitas Anak Bangsa Gelar Kegiatan Sambut Imlek 2018 di Mall OPI Jakabaring

Dalam rangka merayakan tahun baru Imlek 2569, Sanggar Kreatifitas Anak Bangsa mengadakan berbagai macam acara yang bertemakan Tahun Baru Cina.

Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Ahmad Sadam Husen
SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Dalam rangka merayakan tahun baru Imlek 2569, Sanggar Kreatifitas Anak Bangsa mengadakan berbagai macam acara yang bertemakan Tahun Baru Cina, Jumat (16/2/2018).

Berbagai ornamen khas imlek pun terpasang di auditorium Opi Mall, Palembang.

Antusiasme pengunjung yang hadir pun nampak jelas saat Rosa sang Master Ceremony (mc) menyapa para pengunjung yang hadir.

Berbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa memenuhi sekitar panggung.

Berbagai acara pun dilakukan, mulai dari fashion show yang menampilkan baju-baju khas Imlek dan baju khas Palembang lainnya.

Bahkan tidak ketinggalan drama anak yang dimainkan oleh Sanggar Kreatifitas Anak Bangsa.

Anak-anak yang rata-rata berusia 7 sampai 12 tahun tersebut, menampilkan drama dengan judul 'Legenda Pulau Cinta'.

teater anak bangsa
(SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL)

===

Legenda rakyat Palembang tersebut dimainkan dengan sempurna oleh anak-anak Sanggar Kreativitas Anak Bangsa.

Mulai dari penokohan Putri Siti Fatimah hingga Pangeran Tan Bun An, berhasil menyedot perhatian publik.

Saat ditemui setelah acara, Kirana selaku pemimpin sanggar Kreativitas anak bangsa mengaku kegiatan ini dilakukan sebagai upaya dalam menyambut hari raya imlek.

“Berbagai kreatifitas anak-anak sanggar coba kita salurkan pada acara kali ini, berhubung temanya Imlek maka kita mengangkat cerita yang bertemakan hari raya tersebut,” ujarnya.

===

Masih menurutnya drama merupakan salah satu pelajaran yang dipelajari anak-anak Sanggar Kreasi Anak Bangsa.

Menurutnya, dengan drama anak-anak dapat memetik banyak pelajaran.

“Ya tujuan kami hari ini menampilkan drama, selain menghibur pengunjung, juga melakukan edukasi bahwa kita berasal dari ragam etnis, suku bangsa, dan agama yang berbeda, justru itu dapat menjadi perekat."

"Nah drama dapat mewujudkan perasatuan,” ujar Kirana.

teater anak bangsa
(SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL)

===

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved