Imlek 2018
Inilah 3 Tempat Wisata Kota Palembang Yang Ramai Dikunjungi Etnis Tionghoa Lokal Dan Asing
Ada banyak tempatyang sering dikunjungi oleh etnis Tionghoa, karena di kota Palembang ini banyak terdapat tanah leluhur dari etnis mereka.
SRIPOKU.COM-- Besok (Jumat, 16/2/2018) merupakan puncak perayaan Tahun Baru Imlek.
Berbagai persiapan telah dilakukan oleh orang-orang yang merayakannya.
Palembang merupakan salah satu tempat yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan asing maupun wisatawan lokal.
Ada banyak tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh para etnis Tionghoa, karena di kota Palembang ini banyak terdapat tanah leluhur dari etnis mereka.
Baca: Imlek 2018, Nasib 4 Shio Ini Kurang Baik, Segera Lakukan Ritual Tolak Balaknya
Baca: 3 Hari Menikah Ada Yang Aneh Pada Suami Dan Adik Iparnya, Setelah 7 Bulan Terungkap Bahwa
Ada 3 tempat wisata di Palembang yang sering dikunjungi saat perayaan Imlek.
Tahun ini di 3 tempat ini bakal menjadi tempat wisata andalan etnis Tionghoa baik lokal maupun mancanegara.
Berikut ini 3 tampat objek wisata favorit etnis Tionghoa di Palembang
1. Pulau Kemaro
Kota Palembang merupakan salah satu kota yang menjadi saksi kejayaan Kerajaan Sriwijaya.
Salah satunya adalah Pulau Kemaro yang terletak di pinggiran sungai Musi.
Nama Kemaro itu sendiri memiliki kisah yang cukup melegenda yang mirip dengan kisa Romeo dan Juliet.

Di pulau tersebut terdapat pagoda dan kuil-kuil yang mejadi tempat istimewa bagi etnis Tionghoa.
Pulau Kemaro itu sendiri mengandung arti walaupun air Sungai Musi sedang pasang, pulau tersebut akan selalu kering.
Para etnis tionghoa mempercayai bahwa pulau tersebut merupakan tempat tinggal nenek moyang mereka yakni tan Bun An.
Karena itu tak heran jika Pulau Kemaro selalu ramai dikunjungi oleh etnis Tionghoa setiap perayaan tahun baru imlek.
2. Kampung Kapitan

Selanjutnya tempat wisata yang sering dikunjungi adalah Kampung Kapitan.
Kampung yang terletak di kawasan 7 Ulu kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang ini tidaklah sulit untuk mencarinya.
Nama Kapitan tersebut merupakan panggilan bagi Tjoa Ham Hin yang merupakan pengawas pajak di zaman penjajahan Belanda. Kampung yang terletak di Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang.
Tempat ini merupakan salah satu hunian tertua etnis Tionghoa yang masih dihuni hingga saat ini.

Di kampung yang bergaya campuran Cina dan belanda tersebut sering dilakukan ritual-ritual oleh orang yang sembahyang disana.
Sebelum era reformasi, di sekitar kampung Kapitan masih terdapat pabrik-pabrik seperti garam, pabrik roti, pabrik kecap dan pabrik cuka.
Namun sekarang kampung tersebut telah banyak mengalami perubahan karena sudah banyak terdapat bedeng-bedeng.

Sejak dulu, masyarakat Tionghoa kampung Kapitan sudah membaur dengan pribumi.
Dengan membaurnya warga etnis Tionghoa dengan warga pribumi Palembang, banyak terjadi pertukaran budaya, dan tidak dipungkiri terjadi perkawinan antara mereka.
Hingga para keturunan Kapitan Tjoa Ham Hin pun menyatu menjadi satu dengan rakyat biasa, seperti sekarang ini.
3. Kelenteng

Di Palembang setidaknya ada lebih dari 10 Kelenteng.
Salah satu kelenteng yang banyak dikunjungi adalah Kelenteng Dewi Kwan Im yang berlokasi di pinggiran Sungai Musi.
Kelenteng ini ramai dikunjungi wisatawan karena selain lokasinya yang cukup strategis, juga memiliki ornamen yang bagus pula.

Itulah 3 tempat wisata yang ramai dikunjungi di Kota Palembang saat perayaan Imlek.
Tak hanya di tempat-tempat tersebut, di pusat-pusat perbelanjaan yang ada di Kota Palembang juga sering mengadakan aksi barongsai. (sripoku.com/herwis/berbagai sumber)