6 Hidangan Khas Imlek dan Makna di Dalamnya
Tahun Baru China dirayakan dengan bersantap bersama keluarga dan silaturahmi. Beberapa hidangan menjadi ciri khas dari perayaan Imlek
SRIPOKU.COM , JAKARTA - Tahun Baru China dirayakan dengan bersantap bersama keluarga dan silaturahmi. Beberapa hidangan menjadi ciri khas dari perayaan Imlek dan selalu ada di setiap perayaan tersebut.
Berita Lainnya: Inspiratif Banget, Aksesoris Imlek Ini Ternyata Disulap dari Kotak Tisu Biasa
Berikut adalah arti dari hidangan khas Imlek sesuai wawancara KompasTravel bersama Guru Besar Program Studi China Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Hermina Sutami, Kamis (8/2/2018).
1. Ikan
Kata “ikan” yang berbunyi yu sama bunyinya dengan kata “lebih”. Dengan makan ikan diharapkan rezeki selalu berlebih.
2. Jeruk
 
Jeruk berwarna kuning emas karena itu dianggap sebagai lambang kekayaan.
3. Manisan
 
Manisan biasanya terdiri dari bermacam-macam buah yang dipersembahkan di atas meja abu leluhur. Di Indonesia manisan buah tersebut adalah nanas, pisang putri, pepaya mengkal.
4. Yu Sheng
Budaya menyantap Yu Sheng berasal dari etnis China di Singapura. Yu Sheng merupakan hidangan yang terdiri dari ikan mentah, yaitu ikan salmon. Ada pula sayuran yang digunakan terdiri dari potongan wortel, lobak, jeruk, kacang, daun jeruk limau, acar jahe merah, lobak, aneka manisan, dan paprika merah.

Saus Yu Sheng terdiri dari sari buah plum, lada putih, minyak zaitun, wijen panggang, dan kayu manis bubuk. Tidak semua orang Tioghoa di Indonesia merayakan Imlek dengan Yu Sheng.
5. Lapis Legit
Lapis legit bukan kue tradisional China karena merupakan bolu yang “bergengsi” dan mahal tidak dapat dimakan setiap hari.

Maka pada kesempatan istimewa seperti Imlek, lapis 
legit menjadi kue lambang kemewahan. Kue lapis legit sendiri merupakan kue yang diadaptasi dari resep kue Belanda menggabungkan rempah asli Indonesia.
6. Kue Keranjang
Ada cerita rakyat menarik mengenai kue keranjang, yang disebutkan sebagai makanan dari ketan berbentuk batu bata, lalu dibungkus, dikeringkan dan ditanam di dalam tanah. Inisiatif menanam kue tersebut diberikan kepada seorang menteri kepada raja yang tidak berempati pada rakyat.
