Miris! Ini 5 Kejadian Beruntun Guru Dianiaya, Dibunuh hingga Dipukuli Wali Murid, Ya Allah Kelewatan
Wajah dunia pendidikan kembali tercoreng, belum dingin kasus seorang pelajar membunuh gurunya sendiri.
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Hal tersebut ia lakukan setelah tidak terima dirinya tidak naik kelas karena nilai yang diberikan Bu Rahayu kurang dan pelaku menganggap karena Bu Rahayu ia tidak naik kelas.
EY memukul gurunya dengan kursi kayu dan ditinju menggunakan tangan sebelah kanan ke arah kening. EY pun dijerat pasal 351 ayat 1 KUHP.
Baca: Alhamdulillah! Menanti Hari Raya PNS Dapat Kabar Gembira, Segini Jumlah THR yang Akan Diterima
Baca: Terungkap! Ahok Buru-Buru Nikahi Veronica Gegara Penyakit Ini, Benarkah Bukan Karena Cinta?
Baca: Hanya Karena Jatuh dari Sepeda Bocah 8 Tahun Ini Meninggal, Ternyata Disebabkan Hal Tak Terduga Ini
3. Siswa SD menantang Gurunya
Tahun 2016 lalu beredar video anak kecil yang menantang seorang guru ketika sedang akan diperingatkan dan dinisehati. Ia terus menatap tajam gurunya sembari membusungkan dada. Murid tersebut sempat mengatakan: “lawan badan aku.”
Tidak ketinggalan siswa SD tersebut juga mengatai gurunya monyet. Sang Guru akhirnya meninggalkan siswanya sambil mengatakan anak tersebut agar sekolah di hutan. Anak tersebut justru menyorakkan kata “Huu” kepada gurunya.
4. Siswa SMP menantang kepala sekolah
Video seorang siswa ketika menantang kepala sekolah menjadi viral. Kejadian tersebut terjadi di Purbalingga, Jawa Tengah. Siswa SMP tersebut tidak terima setelah diperingatkan oleh guru dan kepala sekolah.
Dalam video tersebut, ia sempat mengatakan: “ora usah mecicil ko. Adang ngko baline” kalimat tersebut kurang lebih bermakna: “tidak usah melotot. Saya hadang (untuk berkelahi) nanti ketika pulang.”
Guru yang berada di ruang kepala sekolah merasa geram dan akhirnya mengatakan agar sekarang saja coba tunjukan kemampuannya. Anak tersebut langsung berdiri dan membuka baju seolah-olah siap berkelahi.
5. Guru Dipukuli Wali Murid

Kini dunia pendidikan kembali tercoreng akibat aksi penganiayaan kepada seorang kepala sekolah di SMP 4 Lolak, Kabupaten Bolmong, Sulawesi Utara.
Namun, kali ini aksi penganiayaan tersebut tidak dilakukan oleh siswa, melainkan oleh orang tua siswa pada Selasa (13/2/2018).