Fenomena Gerhana
Catat! Bakal Ada Empat Gerhana Lagi 2018. Ini Waktunya
Heboh soal gerhana bulan total belum lama berlalu dan masih jadi pembicaraan bahkan jadi materi diskusi di sejumlah analis
Bakal Ada Empat Gerhana Lagi 2018
SRIPOKU.COM -- Heboh soal gerhana bulan total belum lama berlalu dan masih jadi pembicaraan bahkan jadi materi diskusi di sejumlah analis dan peminat soal gejala alam ini, ternyata selama 2018 ke depan bakal ada empat gerhana lagi.
Masih segar dalam ingatan kita, gerhana bulan total atau yang disebut super blue blood moon yang baru saja berlalu masih menyisakan sebagian kekecewaan.
Sebabnya, karena fenomena langit ini hanya di beberapa daerah di Indonesia yang bisa menikmatinyakarena sebagian lain tak dapat disaksikan.
Hal itu karena awan mendung menutupi hampir di sebagian besar wilayah Indonesia.
Tapi bagi Anda yang Rabu (31/01/2018) lalu tak sempat menyaksikannya, gerhana bulan total akan kembali menyapa Indonesia pada 28 Juli 2018 mendatang.
Tiga Gerhana Matahari
Sebenarnya, selain gerhana bulan total yang sudah berlalu, bumi akan merasakan lagi gerhana matahari sebagian. Bahkan, pada tahun 2018 ini, ada 3 gerhana matahari sebagian yang dapat dinikmati.
Namun, ketiga gerhana matahari tersebut tidak dapat diamati dari Indonesia.
Seperti bulan Februari ini saja, gerhana matahari sebagian akan terjadi pada 15 Februari 2018 yang hanya bisa diamati dengan mudah Antartika.
Sedangkan, sebagian wilayah Chile dan Argentina juga dapat mengamati fenomena alam ini.
Selanjutnya, gerhana matahari sebagian bakal kembali hadir pada 13 Juli 2018. Sayangnya lagi , gerhana ini akan terjadi di wilayah yang hampir tak berpenghuni.
Pasalnya, bayangan bulan akan jatuh di antara wilayah Australia dan Antartika. Ini menyebabkan gerhana tersebut hanya dapat dilihat di sebagian kecil wilayah Australia dan sisanya berada di lautan Hindia, Pasifik, dan wilayah tak berpenghuni di Antartika.
Gerhana matahari sebagian terakhir akan terjadi pada 11 Agustus 2018. Wilayah yang bisa menyaksikan proses gerhana ini adalah sebagian Eropa dan Asia, Kanada, Greenland, Lautan Atlantik, dan Lautan Artik.
Sedangkan, puncak gerhana ini akan terjadi wilayah Rusia, yaitu Laut Siberia Timur.
Super Blue Blood Moon
Seperti disadur dari Kompas.com, Gerhana bulan total atau super blue blood moon yang baru saja berlalu masih menyisakan sebagian kekecewaan masyarakat karena hanya di beberapa daerah di Indonesia yang bisa menikmatinya.
Dilansir dari Time, Rabu (31/01/2018), wilayah yang dapat mengamati fenomena gerhana bulan total kedua pada 2018 ini adalah sebagian benua Eropa, Afrika, Australia, dan Asia, termasuk Indonesia.
Sama seperti gerhana bulan total pada 31 Januari 2018 lalu, seluruh wilayah Indonesia dapat mengamati fenomena ini.
Hanya saja, mungkin sebagian wilayah tak dapat mengamati keseluruhan proses gerhana terjadi karena bulan akan terbenam dalam keadaan masih gerhana.
Dirangkum dari Langit Selatan, Minggu (31/12/2017), saat gerhana bulan total ini terjadi, bulan akan tampak kemerahan bagi pengamat di bumi. Gerhana bulan total ini diperkirakan akan terjadi selama 6 jam 13 menit.
Proses gerhana bulan total ini sendiri akan terjadi mulai pukul 00.14 WIB.
Sedangkan durasi gerhana totalnya akan berlangsung selama 1 jam 42 menit.
Panjangnya durasi gerhana bulan ini disebut-sebut yang paling lama sejak 18 tahun lalu.