Ini 11 Fakta Mengejutkan Pak Budi, Guru yang Tewas Dianiaya Muridnya, Sedih Banget!

Tidak dapat diselamatkan, sang guru, Ahmad Budi Cahyono, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya

Editor: Tresia Silviana
Istimewa
Dari kiri Korban, Pelaku dan korban Guru Budi Cahyono saat pemakaman 

SRIPOKU.COM - Akrab di telinga sebagai lembaga mencerdaskan anak bangsa, sekolah justru jadi ajang pertunjukkan kekerasan.

Yang umum terjadi, guru menyiksa peserta didik atau pertikaian di antara murid.

Tapi kasus kali ini tidak disangka-sangka.

Ternyata ada murid yang mampu dan tega tewaskan nyawa gurunya sendiri.

Kasus yang berujung maut ini terjadi pada kamis (1/2018) di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura.

Korban dan Pelaku
Korban dan Pelaku (Kolase Sripoku.com)

Tidak dapat diselamatkan, sang guru, Ahmad Budi Cahyono, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Bikin sejumlah netizen bertanya-tanya, berikut sejumlah fakta terkait kasus guru yang meninggal setelah dipukul muridnya.

1. Waktu Kejadian

Berdasarkan laporan pihak berwajib, perkara terjadi sekitar jam 1 siang pada sesi jam terakhir.

2. Asal-Usul Pertikaian

Murid yang berinisial MH awalnya ogah mendengar materi yang disampaikan oleh Budi.

Bahkan, sikapnya menjadi-jadi dengan malah mengganggu teman-teman dengan mencoret-coret lukisan mereka.

Tentu Budi tidak tinggal diam dan menegur murid yang ternyata anak seorang kepala pasar.

Namun peringatan sang guru tidak dihiraukan MH.

Ia justru semakin bersemangat mengganggu.

Kondisi Guru budi saat masih hidup dan saat dirawat di RSUD dr Soetomo.
Kondisi Guru budi saat masih hidup dan saat dirawat di RSUD dr Soetomo. (Kolase /Surya)

Baca:

Usai Alm Uje Meninggal Hingga Umi Pipik Ketahuan Poligami, Begini Nasib Kedua Anaknya, Ya Ampun!

Heboh! Dua Ekor Tikus Terekam Berada Didapur Toko Kue Ternama, Netizen: Geli Banget

Sriwijaya FC Langsung Ikut Piala Gubernur Kaltim. Ini Target sang Presiden Club

3. Keributan Akhirnya Pecah

Akhirnya Budi mengambil sikap dengan mencoret pipi MH menggunakan cat warna.

Tapi MH tidak terima dan sontak melepaskan bogem mentah.

Keonaran ini segera dilerai oleh sejumlah murid dan guru lainnya.

4. Luka yang Tertinggal

Keduanya kemudian dibawa ke ruang guru untuk menjelaskan duduk persoalan.

Surya mendapatkan sebuah laporan yang membahas terkait kondisi Budi.

"Saat itu Kepsek tidak melihat adanya luka di tubuh dan wajah Pak Budi."

Jadi dipersilahkan, "Agar Pak Budi pulang duluan."

"Kemudian Kepsek mendapat kabar dari pihak keluarga bahwa sesampainya di rumah, Pak Budi istirahat karena mengeluh sakit pada lehernya."

"Selang beberapa saat, Pak Budi kesakitan dan tidak sadarkan diri dan langsung dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo, Surabaya."

5. Beredar Selentingan Rumor

Beredar selentingan rumor, sebuah informasi menyebutkan saat Budi dalam perjalanan pulang, diduga dicegat MH.

6. Akhirnya Menghembuskan Nafas Terakhir

Budi secara mengejutkan akhir meninggal dunia pukul 21.40 malam.

7. Masih Berstatus Honorer

Ternyata, Budi merupakan guru yang masih berstatus honorer.

8. Mengajar Seni Rupa

Sang guru yang mengajar di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura, mengajar mata pelajaran Seni Rupa di kelas 9 tentang seni lukis.

Baca:

Terkenal playboy, Sampe Kaget Nagita Dengar Pengakuan Raffi Ahmad di Masa Lalu, Pernah Begini

Wow! Doyan Nonton Film Dewasa, 4 Artis Cantik Ini Ketahuan Sering Praktek, No 2 Sampai Muntah

Ya Allah! Tewas Dianiaya Murid, Pak Budi Sempat Lakukan Ini Demi Anak di Kandungan Istri

10. Jadi Idola Para Siswa

Kondisi Guru budi saat masih hidup dan saat dirawat di RSUD dr Soetomo.
Kondisi Guru budi saat masih hidup dan saat dirawat di RSUD dr Soetomo. (kolase/Surya)

Pak Guru muda ini dikenal jago bermain beberapa alat musik, termasuk biola, dan memiliki paras yang tampan.

"Dia guru idola para siswanya," ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur (Jatim), Saiful Rachman.

11. Kasus Ini Harus Dituntaskan

Dalam cuitan di akun Twitter pribadi, Saiful Rachman bertekat akan menuntaskan kasus penganiayaan siswa kepada gurunya di SMA Tarjon, Sampang.

Baginya ini persoalan sangat serius dan harus ditindaklanjuti secara hukum.

Sang Kepala Dindik Jatim juga mencolek akun resmi Kemendikbud RI serta Pemprov Jatim di Twitter.

(Grid.id, Ahmad Rifai)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved