Update SFC
Begini Nasib Naturalisasi Beto-Vizcarra, Nyangkut di sini, Terungkap Jumlah Uang yang Dikeluarkan
"Baik Beto dan Vizcarra sudah mengurus semuanya yang disyaratkan, Beto sempat izin pulang ke Brasil untuk mengurus persyaratan
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM-Nasib naturalisasi Alberto Goncalves dan Esteban Vizcarra ditentukan pada minggu kedua Februari 2018. Sebab, kedua pemain ini sudah melengkapi semua syarat-syarat yang ditentukan.
Beto misalnya sudah mendapatkan keterangan dari negar asalnya, untuk menjadi WNI, dengan demikian dia sudah tidak lagi menjadi warga negara Brasil, begitupun Vizcarra yang baru saja pulang dari Argentina.
Dengan demikian keduanya hanya menunggu proses upcara pengesahan dan membayar sejumlah ke negara. Adapun berdasarkan PP no 45 tahun 2014, biaya untuk naturalisasi sebesar Rp 50 juta. Hal ini berdasarkan keterangan dari Kasubdit Kewarganegaraan Kemenkum HAM, Agus Riyato sebagai dilansir dari detik.
Bisa Lihat Videonya di sini Bro==========
Sementara untuk ABG atau anak berkewarganegaraan ganda, biayanya yang akan menentukan statusnya sebagai WNI pada usia 18 tahun hanya dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 1 juta.
Mengenai status Beto dan Vizcarra dibenarkan Pelatih Rahmad Darmawan, jika keduanya sudah memenuhi semua syarat. Dalam artian tidak ada halangan lagi bagi keduanya untuk WNI. Sehingga dengan demikian tinggal menunggu giliran upara pengesahan sebagai warga negara Indonesia.
"Baik Beto dan Vizcarra sudah mengurus semuanya yang disyaratkan, Beto sempat izin pulang ke Brasil untuk mengurus persyaratan, begitu juga Vizcarra," ujarnya.
Sementara Manajer SFC Ucok Hidayat membenarkan, jika keduanya hanya tinggal menunggu proses naturalisasi tahap akhirnya."Beto dan Vizcarra sudah melengkapi semua persyaratan dan tinggal menunggu proses upacara pengesahan sebagai WNI sebagai telah disyaratkan oleh Kemenkumham RI," ujarnya.
Berikut syarat-syaratnya
1. Berusia 18 tahun dan sudah kawin
2. Sudah tinggal di wilayah RI minimal 5 tahun
berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut
3. Sehat jasmani dan rohani;
4. Bisa berbahasa Indonesia dan mengakui dasar
negara Pancasila dan UUD RI Tahun 1945
5. Tidak pernah dijatuhi pidana, karena melakukan
tindak pidana yang diancam penjara 1 (satu)
tahun atau lebih
6. Jika memperoleh Kewarganegaraan RI, tak boleh
berkewarganegaraan ganda
7. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap
8. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara
Setelah semua beres
1. Maka akan mengikuti upcara Menyanyikan
Lagu Indonesia Raya
2. Mengucapkan sumpah menjadi WNI,
menandatangani dokumen, dan kemudian
3. kembali bernyanyi.
4. Pada bagian terakhir upacara
Menyanyikan lagu nasional Bagimu
Negeri
Untuk lebih lengkapnya bisa pula ulasan berikut ini, berdasarkan:
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia
2.Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 36 Tahun 2016 tentang Tata Cara Menyampaikan Pernyataan untuk Menjadi Warga Negara Indonesia
Kewarganegaraan Republik Indonesia diperoleh melalui Pewarganegaraan yang dilakukan dengan mengajukan suatu permohonan (“Permohonan Pewarganegaraan”) kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (“Menteri”) melalui Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (“Dirjen AHU”).
Pemohon Pewarganegaraan Indonesia
Secara umum, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia (“UU Kewarganegaraan”) mengatur bahwa permohonan Pewarganegaraan Indonesia dapat diajukan oleh pemohon dengan kriteria sebagai berikut:
a.Orang Asing yang kawin secara sah dengan Warga Negara Indonesia (“WNI”)
b.Orang Asing yang telah berjasa kepada Negara Indonesia
c.Anak yang memiliki kewarganegaraan ganda;[3] dan
d.WNI yang kehilangan status kewarganegaraan Indonesia dan ingin memperoleh kembali Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Pengajuan Permohonan Pewarganegaraan untuk setiap kriteria pemohon memiliki prosedur dan tahapan yang berbeda. Sehubungan dengan pertanyaan Anda di atas, maka dalam hal ini pengajuan Permohonan Pewarganegaraan suami Anda masuk dalam kategori Permohonan Pewarganegaraan Orang Asing yang kawin dengan orang Indonesia.
Adapun Syarat Permohonan Pewarganegaraan Indonesia, Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia karena Kawin, dan Prosedur Pemberian Status Warga Negara karena kawin akan dijelaskan sebagai berikut:
Syarat Permohonan Pewarganegaraan Indonesia
Berdasarkan ketentuan Pasal 9 UU Kewarganegaraan, syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat memperoleh kewarganegaraan Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin
2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih
6. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi berkewarganegaraan ganda
7. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan
8. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara

Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia karena Kawin
Pedoman tentang pengajuan persyaratan untuk menjadi WNI karena perkawinan diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 36 Tahun 2016 tentang Tata Cara Menyampaikan Pernyataan untuk Menjadi Warga Negara Indonesia (“Permenkumham 36/2016”) yang memuat ketentuan mengenai kerangka hukum dan pedoman untuk warga negara asing yang kawin secara sah dengan WNI dan ingin mendapatkan kewarganegaraan Indonesia.
Permohonan Pewargangeraan diajukan kepada Menteri yang dilakukan secara elektronik melalui laman resmi Dirjen AHU di https://www.ahu.go.id.[5]
Pada saat mengajukan permohonan, Pemohon mengunggah dokumen-dokumen sebagai berikut:
1. Data diri Pemohon yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang dari negara asalnya sebagai berikut:
a. Fotokopi akta kelahiran yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah resmi tersumpah dan telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang
b. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (“KTP”) atau surat keterangan tempat tinggal Pemohon yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang;
2. Data diri pasangan Pemohon yang meliputi:
a. Fotokopi akta kelahiran yang telah dilegalisasi oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;
b. Fotokopi KTP yang telah dilegalisasi oleh Pejabat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tingkat kabupaten/kota;
3. Fotokopi akta perkawinan/buku nikah (bagi umat muslim) Pemohon yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah resmi tersumpah dan dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang tempat dilangsungkannya perkawinan.
4. Asli surat keterangan dari lembaga-lembaga berikut;
a. Kantor imigrasi di tempat tinggal Pemohon yang menerangkan bahwa Pemohon telah bertempat tinggal di Indonesia paling singkat lima tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut;
b. Surat keterangan catatan kepolisian Pemohon yang dikeluarkan oleh Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia;
c. Perwakilan diplomatik negara asal Pemohon yang menerangkan jika Pemohon memperoleh kewarganegaraan Indonesia maka yang bersangkutan kehilangan kewarganegaraan dari negara asalnya; dan
d. Rumah sakit pemerintah yang menerangkan kesehatan jasmani dan rohani Pemohon.
5. Enam lembar pas foto terbaru Pemohon ukuran paspor (ukuran 4 x 6 cm dengan latar belakang warna merah, berpakaian rapi dan sopan); dan
6. Asli bukti pembayaran permohonan pernyataan untuk menjadi WNI (biaya permohonan tersebut ditetapkan sebesar Rp 2,5 juta per permohonan).
Setelah mengajukan permohonan secara eletronik, Pemohon wajib menyampaikan dokumen di atas secara fisik kepada Menteri melalui Dirjen AHU dengan disertai surat pernyataan kebenaran isi dokumen fisik yang disampaikan dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari sejak tanggal permohonan secara elektronik diterima.
Prosedur Pemberian Status Warga Negara karena Kawin
Setelah menerima dokumen-dokumen fisik yang dikemukakan di atas, Menteri memiliki waktu 10 hari kerja untuk melakukan pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran dokumen yang disampaikan tersebut terhitung sejak dokumen fisik diterima.
Dalam hal terdapat kekurangan kelengkapan dokumen fisik, Menteri memberitahukan dan meminta Pemohon untuk melengkapi kekurangan tersebut dalam jangka waktu paling lambat 14 hari kerja terhitung sejak tanggal pemberitahuan. Jika tidak, permohonan ditolak dan pemberitahuan penolakannya disampaikan kepada Pemohon secara elektronik. Namun, Pemohon dapat mengajukan kembali permohonan baru di lain waktu.
Apabila setelah dilakukan pemeriksaan, Permohonan Pewarganegaraan dinyatakan lengkap, Menteri selanjutnya menetapkan keputusan mengenai memperoleh kewarganegaraan Indonesia dan menyampaikannya secara elektronik kepada Pemohon dan perwakilan negara asal Pemohon. Di samping itu, Menteri juga akan mengumumkan nama Pemohon yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Terakhir, Pemohon diwajibkan mengembalikan dokumen yang berkaitan dengan statusnya sebagai warga negara asing kepada instansi yang berwenang dalam waktu paling lambat 14 hari terhitung sejak tanggal ditetapkannya keputusan Menteri. Setelah mendapatkan status WNI, tahapan berikutnya yang harus dilalui adalah pembuatan KTP untuk WNI yang persyaratan dan prosedurnya ditetapkan oleh Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) pada kelurahan dimana Pemohon berdomisili.