Pemilihan Walikota Palembang
Curhatan Pemilih Pemula. Macet, Kriminalitas dan Lapangan Pekerjaan Jadi "PR" Besar
emilihan Walikota Palembang sudah semakin dekat, tidak kurang dari lima bulan lagi setiap calon akan ma
Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Odi Aria Saputra
SRIPOKU.COM, PALEMBANG — Pemilihan Walikota Palembang sudah semakin dekat, tidak kurang dari lima bulan lagi setiap calon akan maju bertarung menentukan pemimpin Kota Palembang lima tahun kedepan.
Hal ini tentu menjadi ajang pesta demokrasi bagi masyrakat untuk ikut andil dalam kemajuan kota.
Nafas pesta demokrasi juga telah terasa diberbagai sudut Kota Palembang, mulai dari spanduk-spanduk, hingga jargon para paslon menghiasi berbagai tempat.
Pesta demokrasi selalu membawa harapan bagi masyarakat tak terkecuali masyarakat kota Palembang khususnya para pemilih pemula.
Devina (18) mislanya, pada pilkada tahun ini ia sebagai pemilih pemula mengaku masih belum menentukan siapa calon walikota dan wakil walikota Paldembang yang bakal ia pilih.
Namun yang jelas, pemimpin di zaman now harus dapat mengtasi permasalahan klasik kota Palembang seperti kemacetan, kebersihan, banjir, dan tindak kriminal merupakan "PR" besar pemimpin terpilih.
“Saya sering liat di instagram, berbagai keluhan masyarakat mulai dari macet , kebersihan, masih banyak orang buang sampah sembarangan, ketika hujan banjir dan begal yang kerap kali viral di medsos,” ujarnya, Kamis (25/1/2018).
Menurutnya hingga saat ini ia belum mengetahui siapa saja bakal cawako dan cawawako Kota Palembang.
“Yang jelas semoga Palembang menjadi kota yang lebih baik lagi, nyaman bagi setiap warganya serta pilkada berjalan dengan baik, tidak ada korupsi,” katanya.
Ditempat berbeda Jhody (22) dan Sandi (22) menyadari betul bahwa Pilkada Kota Palembang nantinya akan berdampak pada pembangunan kota dalam lima tahun kedepan.
Menurut Jhody siapapun yang terpilih nanti memiliki banyak pekerjaan rumah.
Terutama, dalam penataan kota, jalanan berlubang, lahan parkir, tempat wisata dan lapangan pekerjaan yang saat ini dirasanya sangat minim perhatian. Kelima masalah tersebut menjadi hal utama yang mesti dipikirkan oleh pemimpin terpilih nantinya. Karena
“Menurut aku sih prnya banyak, terutama penataan kota, jalan-jalan besar harus di perbaiki, parkir di perbanyak dan tempat wisata lebih dipikirkan, selama ini kalau saya lihat sudah ada berlaku perda masalah sampah tapi tidak berjalan baik masih banyak yg buang sembarang dengan bebas kadangan oknum aparatur juga buang sampah sembarangan,” ujarnya.
Sedangkan Sandi justru melihat masalah lapangan pekerjaan menjadi masalah utama di Kota Palembang.
Menurutnya masalah lain juga banyak, namun untuk pekerjaan juga menjadi salah satu problem yang harus menjadi catatan.
Keduanya sepakat kriteria pemimpin untuk kota Palembang haruslah tegas, cerdas, amanah, dan transparan.
“Harapan saya para calon yg terpilih bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan janji-janji yang mereka berikan kepada masyarakat, serta KPU harus bersih dan transparan dalam pemilihan serentak nanti,” ujarnya.
Sementara itu Komisioner KPU Sumsel Ahmad Naafi. SH, MKn saat dihubungi mengungkapkan, hingga saat ini KPU baik Kota maupun Provinsi sedang bekerja melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) terhadap data pemilih.
“Untuk pemilih muda tentu menjadi perhatian, dan saat ini masih dalam tahap coklit sehingga nantinya akan didapatkan DPT untuk berapa pemilih pemula.
Jadi belum bisa kita pastikan berapa jumlah tetapnya.
Nantinya setelah diketahui akan kita infokan,” ujar Naafi yang dihubungi melalui sambungan telepon.
Masih menurutnya saat ini sedang dilakukan verivikasi data para calon hingga tanggal 3 Febuari nanti.
Setelah itu pada tanggal 13 Febuari akan diberikan nomor urut sehingga, tanggal 15 Febuari hingga 23 Juni akan dibuka waktu untuk Kampanye bagi para Paslo