Makin Ngeri! Ini 5 Modus Penipuan Online Jaman Now, No 4 Sudah Sering Terjadi. Wajib Waspada!

Ditahun ini, sepertinya tingkat penipuan secara online maupun tidak harus lebih di waspadai. Nah, agar tidak menjadi

Penulis: Tresia Silviana | Editor: Tresia Silviana

SRIPOKU.COM - Bagi seorang penipu memang tidak pernah henti-hentinya untuk mencari cara agar penipuan mereka berjalan lancar.

Setiap tahunnya ada saja pengaduan tentang penipuan modus baru dan yang sedang hangatnya adalah penipuan berbasis online.

Terasa kasian untuk para penjual yang jujur dalam berjualan online.

Hasil gambar untuk penipuan berbasis online

Mereka harus terkena imbasnya akibat ulah segelintir orang yang kerap menipu tersebut.

Ditahun ini, sepertinya tingkat penipuan secara online maupun tidak harus lebih di waspadai.

Nah, agar tidak menjadi korban penipuan online.

Ini dia teknik umum yang biasa dilukan oleh para penipu tersebut.

Hal ini bisa dipelajari agar tidak tertipu.

Apa saja? Simak dibawah ini.

1. Skema Ponzi

Hasil gambar untuk Skema Ponzi

Skema Ponzi adalah modus investasi palsu untuk mendefinisikan sebuah sistem di mana seseorang menginvestasikan dana demi mendapat keuntungan dan keuntungan yang diperoleh berasal dari investasi yang dilakukan investor berikutnya.

Disebut sebagai skema Ponzi karena sistem ini pertama kali digunakan oleh Carlo Ponzi, seorang penipu ulung dalam sejarah Amerika.

Skema ini masih banyak digunakan dalam dunia bisnis sampai sekarang.

Penipuan ini termasuk yang sulit dihindari karena sebuah perusahaan yang memiliki dokumen legal pun tetap melakukan penipuan ini.

Baca:

Asik Liburan, Video Syahrini Ciuman Manja Bikin Heboh, Lidahnya Sampai Melintir Gitu, Basah Banget!

Masih Belum Tahu Kenapa Air Laut Itu Asin? Ini Penjelasan Ilmiahnya, Ternyata

2. e-Bay Scam

Gambar terkait

Para shoppaholic pasti sudah tidak awam dengan nama e-Bay, surga belanja beragam barang unik hingga aneh.

Penipuan pada e-Bay memiliki skema seperti ini, pedagang menjual barang dengan harga yang jauh di bawah harga pasar secara rata-rata.

Hal ini pasti membuat orang hilang akal lalu menuju tombol klik untuk dibeli.

Tapi sebagai pembeli yang bijak, ada baiknya kamu tidak langsung terpana dengan penawaran seperti ini.

Biasanya hampir dapat dipastikan barang yang akan kamu terima adalah rusak, palsu atau tidak di kirimkan sama sekali.

Agar tidak kejadian, ada baiknya kamu cek kembali mulai dari kredibilitas penjual, harga pasaran dan kalaupun benar harganya segitu murah, coba dicek lagi apa penyebabnya.

3. Phising

Pishing

Modus penipuan pertama adalah teknik phising.

Penipuan ini bekerja dengan memancing informasi dan kata sandi kamu untuk membeberkan PIN ATM, nomor KTP hingga, password email kamu dengan sendirinya.

Ada banyak tujuan ketika orang melakukan phising, selain uang ia ingin memiliki kuasa atas kamu hingga rela melakukan apapun asal data pribadi tidak bocor.

Contoh dari tindak penipuan ini adalah mengarahkan kamu untuk mengisi password dan info akun pada sebuah website yang tidak jelas.

Hal ini pernah terjadi pada Google, kala itu ada sebuah pop up yang muncul dan banyak orang yang percaya, karena landing page pop up tersebut tidak memiliki domain yang aneh.

4. OTP/Verification Code Scam

Hasil gambar untuk OTP/Verification Code Scam

Scam ini lebih menyerang pada pengguna fintech di Indonesia, karena belum terlalu awam bagaimana sistem tersebut bekerja.

Bila dihitung, ada banyak juga ternyata korban dari OTP/Verification Scam ini.

Penipuan ini berpusat pada nomor OTP atau kode verifikasi yang biasanya kamu terima saat ingin melakukan konfirmasi pembayaran atau diterima walau tidak melakukan apa-apa.

Oknum penipu ini menggunakan OTP atau kode verifikasi yang dikirimkan ke nomor ponsel korban lalu mengontak korban dan meminta untuk memberikan nomor tersebut agar bisa mendapatkan saldo e-money pada akun fintech yang dituju.

Hal ini pernah terjadi pada aplikasi Go-Jek dengan dalih salah mengirimkan nomor kode verifikasi dan bila nomor verifikasi tersebut diberikan saldo Gojek kita bisa habis.

Hingga penipuan mandiri e-cash dengan dalih konfirmasi pembayaran agar uang bisa diterima yang bila diberikan saldo mandiri e-cash kitalah yang hilang.

Perlu diingat bahwa OTP dan kode verifikasi tidak boleh diperlihatkan kepada pihak lain selain kamu.

5. Nigerian Scam

Hasil gambar untuk Nigerian Scam

Teknik ini disebut juga sebagai Nigerian 419 merupakan tipe penipuan dalam hal kerahasiaan pribadi yang mana korban ditipu demi keuntungan.

Banyak varian dari scam ini, termasuk juga penipuan biaya, Nigerian Letter, Fifo’s Fraud, Spanish Prisoner Scam, Black Money Scam dan banyak lagi.

Angka 419 tersebut mengacu pada Pasal dari Hukum Pidana yang terkait dengan penipuan.

Scam tersebut biasanya dilakukan dengan fax dan surat tradisional, namun kini digunakan dengan internet.

Baca:

3 Fakta Terbunuhnya Seorang Bocah Akibat Letusan Senapan Angin Dimainkan Sang Kakak

Pose Bareng Bunga Jelitha Dibilang Gimmick, Tangan Ivan Gunawan Ini Jadi Sorotan Kok Diraba

Alur tipikal dari email tersebut adalah sebagai berikut:

- Pengirim surat mengaku sebagai orang kaya yang kesulitan untuk menguangkan kekayaannya.

- Pengirim surat ingin meminta bantuan kita untuk menerima sebagian uangnya guna menghindari pajak di negaranya.

- Pengirim surat menawarkan kepada kita bagian 10-20% dari jumlah uang yang akan ditransfer kepada kita. Biasanya jumlah tersebut sangat fantastis.

- Untuk memuluskan niatnya tersebut, pengirim surat meminta nama, identitas, serta nomor rekening kita dengan janji segera mentransfer.

- Setelah pengirim tersebut mendapatkan identitas kamu, janji segera mentransfer hanyalah sebuah kebohongan belaka dan uang dalam rekeningmu mungkin sudah dikuras habis olehnya dan kembali mengirimkan email berisikan meme "Look at me, I'm the captain now".

Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved