Ajaib, 4 Tahun Kekeringan Terkubur, Ikan Ini Tidak Mati Siapa Sangka Penyebabnya Bikin Melongo
Bahkan manusia akan bertahan jika hanya minum tanpa makan. Di sub-Sahara Afrika, tidak jauh dari Libya timur.
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
SRIPOKU.COM - Masih banyak hal yang tidak bisa kita ukur hanya dengan akal.
Ada beberapa keajaiban Tuhan yang meski kita lihat, sebagai bukti ada Pencipta yang mengendalikan dunia ini.
Seperti kejadian berikut ini dilansir dari Dailymail.
Makhluk hidup sangat membutuhkan air, manusia hanya mampu hidup 10 hari tanpa air.
Bahkan manusia akan bertahan jika hanya minum tanpa makan.
Di sub-Sahara Afrika, tidak jauh dari Libya timur, ada daerah terpencil bernama Vaduz.
Suhu siang hari rata-rata sampai 42 derajat.

Baca:
Benarkah Makin Serius! Ini Percakapan Ibu Ivan Gunawan dan Ayu Ting Ting, Isinya Mengejutkan
2 Bulan Diperiksa, Terungkap Ini Lokasi Video Mesum Hanna Annisa, Hingga Bekas Luka di Anunya
Selain musim hujan di musim gugur, sebagian besar waktunya sama panasnya dengan tempat pembakaran.
Namun, di lingkungan yang keras seperti itu, ada ikan paling eksotis di dunia.
Bagaimana tidak, ia bisa bertahan bahkan sampai 4 tahun dalam kekeringan.
Tidak jelas apa nama ikan itu dalam bahasa lokal setempat.
Namun melihat dari teksturnya ikan itu mirip ikan lele untuk Indonesia.
Ikan itu bisa tinggal dalam keadaan dehidrasi dan tanpa makanan untuk jangka waktu yang lama!
Hidup sangat lama tanpa mengalami kematian.
Untuk waktu yang lama, mereka tidak makan, hanya diam sampai akhirnya musim hujan datang.

Baca:
9 Polwan Cantik Kepergok Selingkuh, hingga 2 Alasan Mencengangkan Taqy Malik Ceraikan Salma
Widiw, Selain Penggemar Avril Lavigne Ternyata Via Vallen Juga Fans Club Liga Inggris Ini
Ajaibnya, ketika hujan datang mereka yang seakan mati kembali hidup dan memenangkan pertarungannya.
Saat musim kemarau tiba, air Sungai Douz akan habis dan masyarakat setempat tidak bisa lagi mendapatkan air dari sungai.
Dalam banyak kasus, ketika para pekerja terlalu haus, mereka akan menggali lumpur di dasar sungai untuk menemukan beberapa ikan yang terkubur jauh di dalam, karena ikan itu masih mengandung air tawar.
Petani akan membuka mulut ikan dan mengocok atau meremasnya.
Semua air di dalam perut ikan akan mengalir keluar dan membantu mereka menghilangkan haus.
Kemudian, petani itu akan membuang ikan itu begitu saja.
Di sisi lain, ikan ini menjadi sasaran nasib buruk dari petani yang secara tidak sengaja membawa mereka saat mengambil lumpur.

Setelah lumpur kering, petani akan membawanya untuk membangun tembok, dan ikan ini secara alami akan menjadi bagian dari tembok.
Jadi beginilah medan perang berat yang harus dihadapi si ikan.
Setelah dipukuli perutnya oleh seorang petani dan semua air di perutnya sudah habis keluar, mereka melemparkannya ke sungai.
Ikan ini sekarat karena terbakar sinar matahari, namun dia mencoba melompat dalam keputusasaan, melompat, melompat dan akhirnya melompat kembali ke lumpur.
Dengan cepat, petani lain ingin membangun rumah, menggunakan lumpur di dasar sungai untuk membuat bahan bangunan.
Sayangnya, ikan ini ada di dalam lumpur tersebut. Setelah lumpur mengering, mereka menggunakannya untuk membangun tembok.
Ikan yang tidak beruntung ini secara alami menjadi bagian dari tembok, terkubur di dalamnya tanpa ada yang tahu bahwa ada seekor ikan di dalamnya.
Baca:
Viral : Nama Mahasiswa Ini Pintu Pemberitahuan . Ternyata Ini Sebabnya ?
Ribut dengan Ibu Anak ini Lari dari Rumah, Nangis Seketika saat Diberi ini oleh Pemilik Warung
Pada titik ini ikan benar-benar jauh dari air, apalagi tanpa makanan, dia harus bergantung pada sedikit air yang tersisa di kantong perut dan dengan cepat harus masuk ke dalam keadaan tidur yang nyenyak.
Setelah menunggu selama 6 bulan penuh dalam kegelapan bahkan ada sampai tahunan, akhirnya musim hujan datang.
Hujan dengan lembut membuat lumpur kembali menacir dan mencair, beberapa di antaranya mulai menembus lumpur.
Ikan ini akhirnya mengalahkan kematian, menang dan terlahir kembali!

Ikan itu tertidur dan mulai terbangun, tubuhnya sangat kelelahan, mati-matian mulai menyedot air.
Dia mulai menghirup dan menyerap semua air dan nutrisi ke dalam tubuh. Inilah satu-satunya cara untuk bertahan hidup.
Tentu saja, setelah menyerap kembali asupan udara kering dan nutrisi, beberapa bulan lagi, dia harus kembali memulai siklus tidur yang dalam.
Seiring jalan mulai dipenuhi air, ikan tersebut dengan cepat berenang kembali, ikan yang telah “mati” karena kekeringan ini, dengan ajaib hidup kembali!
Kisah ikan sungai Douz tidak hanya memberi pengetahuan untuk kita, tapi juga membuat dorongan semangat untuk kita, bahwa setelah kemarau panjang, musim hujan pasti akan datang.