Ini Lho Ritual Seks Yang Paling Mengerikan Di Dunia, Nomor 3 dan 10 Sungguh Gila . . .
Mereka juga diharuskan membuat pendarahan hidung dan muntah secara teratur dengan mengkonsumsi tebu dalam jumlah yang banyak.
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
Jika pasangan baru ini dapat "selingkuh" tanpa terdeteksi (terutama dari suami pertama yang tidak ingin berpisah dari sang istri), maka mereka akan diakui secara sosial.
Pernikahan ini disebut pernikahan cinta.
7. Firaun Mesir Kuno: Bermasturbasi di depan umum

Orang-orang mesir kuno melakuan masturbasi di Sungai Nil untuk menjaga limpahan air seperti yang dilakukan para firaun Mesir.
Hal yang cukup mengejutkan adalah mereka melakukan masturbasi di depan umum pada festival Min dewa.
8. Yunani Kuno: Homoseksual

Orang-orang Yunani kuno tidak memahami orientasi seksual sebagai pengenal sosial cara masyarakat Barat telah dilakukan selama abad terakhir.
Masyarakat Yunani tidak membedakan hasrat seksual atau perilaku oleh jenis kelamin partisipan, melainkan dengan peran yang dimainkan masing-masing peserta dalam hubungan seks, bahwa dari penetrator aktif atau pasif menembus.
Ini polarisasi aktif / pasif berhubungan dengan peran sosial yang dominan dan patuh: peran (penetrasi) aktif dikaitkan dengan maskulinitas, status sosial yang lebih tinggi, dan dewasa, sedangkan peran pasif dikaitkan dengan feminitas, status sosial yang lebih rendah, dan kemudaan.
9. Yunani Kuno: Hubungan "cinta bocah"
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1382504/original/043984200_1477240716-9-decius-paulina.jpg)
Bentuk yang paling umum dari hubungan sesama jenis antara pria di Yunani adalah "paiderastia" yang berarti "cinta bocah."
Itu adalah hubungan antara seorang laki-laki tua dan seorang pemuda remaja.
Seorang anak laki-laki dianggap sebagai "anak" sampai ia mampu menumbuhkan jenggot penuh.
10. Budaya Iran modern: Pernikahan sementara

Di Iran, pasangan muda yang ingin berhubungan seks sebelum mereka siap untuk menikah dapat meminta "pernikahan sementara".
Mereka diperbolehkan untuk melakukan pernikahan sementara dengan kontrak tertulis dengan jumlah waktu 'menikah' diantara keduanya.
Setelah itu mereka bisa berhubungan seks tanpa bertentangan dengan hukum Islam.
Ternyata Hanya Syi'ah yang mempraktekan pernikahan sementara (juga dikenal sebagai mut'ah). dan 90% dari muslim di iran adalah Syi'ah.
Mut'ah dilarang oleh islam.