Bagi yang Belum Dapatkan Momen Hujan Meteor Geminid, Masih Ada Nanti Malam, Ini Caranya

Di penghujung tahun 2017, hujan meteor tahunan Geminid akan kembali menyapa penduduk Bumi.

Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
Hujan meteor Perseid tahun 2016. Kredit: Brad Goldpaint Sumber
Momen Langkah Hujan Meteor 

Hujan meteor Geminid dapat dilihat setiap tahun antara tanggal 4 dan 16 Desember, dengan aktivitas puncaknya sekitar 13-14 Desember.

Hujan meteor ini dinamai berdasarkan rasi Gemini karena meteor tampaknya muncul dari rasi bintang ini di langit. Artinya dua hari ke depan masih dapat dilihat meski dalam jumlah kecil saja.

Asal Usul Hingga Moment Ini Terjadi

Hujan meteor Geminid pertama kali teramati pada tahun 1862 oleh R. P. Greg dari Manchester, Inggris, dan baru tahun 1983 asal usul Geminid akhirnya terungkap. Sumber hujan meteor yang satu ini bukan komet melainkan asteroid.

Kilatan cahaya yang tampak datang dari rasi Gemini tersebut merupakan puing-puing asteroid 3200 Phaethon yang berasal dari keluarga asteroid Apollo dan Pallas. Ketika Bumi melintas di antara puing-puing asteroid 3200 Phaethon, sisa asteroi tersebut memasuki atmosfer Bumi, terbakar dan bergerak cepat melintasi langit dengan kecepatan 35 km/detik.

Asteroid 3200 Phaethon yang jadi sumber meteor Geminid ini mengelilingi Matahari setiap 1,4 tahun dan berpapasan dengan Bumi pada jarak aman. Pada tahun 2017, asteroid 3200 Phaethon akan berpapasan dekat dengan Bumi tanggal 16 Desember 2017 pada jarak 0,06 AU. Hujan meteor Geminid merupakan salah satu hujan meteor yang cukup kuat dan menarik perhatian para pengamat. Bahkan ia semakin kuat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh gravitasi Jupiter yang mengganggu aliran puing-puing Phaethon dan menyebabkan mereka bergeser mendekati orbit Bumi. 

Pengamatan

Bagi pengamat yang hendak berburu hujan meteor Geminid, rasi kembar Gemini terbit pukul 20:00 WIB dan akan mencapai titik kulminasi atau tepat di zenit pada pukul 01:44 WIB. Karena puncak hujan meteor Geminid terjadi tanggal 14 Desember siang, pengamatan sudah bisa dilakukan sejak tanggal 13 – 15 Desember. Sementara di seluruh dunia bisa hingga 16 Desember.

Waktu terbaik untuk pengamatan bisa dimulai ketika rasi Gemini sudah beranjak naik dari ufuk timur dan cukup tinggi dari horison atau setelah pukul 22:00 WIB. Meskipun arah datang meteor dari rasi Gemini, pengamat bisa melihat lintasan meteor Geminid di semua arah. Rasi Gemini bisa ditemukan di arah timur laut rasi Orion si pemburu.

Bulan tidak akan mengganggu pengamat karena sedang menuju fase Bulan baru dan terbit lewat tengah malam. Untuk pengamatan tanggal 13 Desember malam, Bulan baru terbit tanggal 14 Desember dini hari pukul 02:25 WIB, dan untuk pengamatan keesokan harinya, Bulan terbit pukul 03:07 WIB.

Pengamatan pada tanggal 14 dan 15 Desember dini hari akan menyajikan juga pertemuan Bulan dan Mars serta Bulan dan Jupiter di ufuk timur sebelum fajar menyingsing.

Jadi, siapkan peta langit, jaket, kopi atau mungkin coklat panas, penganan ringan, senter merah, kemudian pergilah ke area yang bebas polusi cahaya dan amati langit di atas Anda!

Ada berbagai cara untuk melihat hujan meteor seperti ditulis oleh Tirto, Geminid ini jika cuaca cukup dan tidak hujan malam ini di Indonesia.

1. Keluarlah dari pusat kota menuju area di mana tidak ada cahaya buata atau lampu-lampu terang yang dapat menghalangi pemandangan.

2. Jika berada di luar untuk menonton Geminid saat puncaknya, tidak ada alat khusus yang diperlukan. Hujan meteor Geminid bisa dilihat dengan mata telanjang.

Sumber:
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved