Sering Membully Orang Saat Masih Muda, Pria ini Syok Saat Putrinya Tanyakan Hal ini

Bullying, jika mendengar kata ini mungkin anda akan membayangkan banyak hal dibenak anda.

Kolase Sriwijaya Post/Net

SRIPOKU.COM -- Bullying, jika mendengar kata ini mungkin anda akan membayangkan banyak hal dibenak anda.

Budaya bullying sendiri seolah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sekolah.

Tidak sedikit korban bullying memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri karena tak tahan terus-terusan menjadi korban bullying.

Tidak hanya itu, bagi mereka yang sudah tak lagi mengalami bullying,

luka serta rasa sakit dari hal ini mungkin akan terus dibawa seumur hidup mereka.

Banyak anak-anak korban bullying tumbuh menjadi pribadi yang kerap merasa tidak aman,

serta membawa masalah emosional dan psikologis dalam hidupnya.

Namun percaya atau tidak,

ada sebuah kata yang mungkin bisa membuat setiap korban bullying merasa lebih baik.

Kata itu adalah 'Maaf'.

===

Saat masih SMP dan bersekolah di Alaska,

pria bernama Chad Michael Morrisette ini sering menjadi korban bullying.

Namanya sering diejek dan bahkan mereka yang sering membullynya kerap mengancam nyawanya beberapa kali.

Tubuhnya yang kurus dan kecil saat itu jelas membuatnya tak bisa melawan pelaku bullying yang tubuhnya jauh lebih besar.

Bahkan, mereka yang sering membullynya akan menunggu dilorong sekolah untuk menyiksanya.

Satu diantaranya adalah Louie Amundson.

"Dulu, satu tim football disekolahku sering membully aku," ujar Morrisette saat diwawancarai oleh Yahoo.

"Yang membully bukan cuma satu, seringkali ada 6 atau 7 orang yang akan membuntutiku dilorong sekolah."

"Mereka sering mempermalukan aku, menghina, bahkan sampai mengancam nyawaku."

===

Disaat Morrisette harus lari dari rumah karena tak tahan terus menerus dibully, Louie Amundson, salah satu pembullynya, justru membawa rasa bersalah selama 20 tahun lamanya.

Semua langsung berubah saat putri dari Louie memintanya untuk mengingat lagi siapa saja yang dulu pernah dibullynya.

Tak ingin anaknya tumbuh menjadi anak yang sama seperti dirinya dulu, Louie memutuskan untuk melakukan sesuatu.

===

"Waktu itu anakku sedang mengerjakan tugas bertema bullying."

"Dia bertanya padaku apa alasan seorang anak jadi pembully dan apa yang harus dilakukan jika dibully."

"Akupun menjawab 'ya' saat anakku bertanya apakah aku pernah dibully."

"Tak lama putriku bertanya apakah aku pernah membully orang lain."

"Saat itulah aku sempat terdiam dan ingat kesalahan-kesalahanku yang dulu."

"Saat itulah aku jawab jujur kalau aku pernah membully orang."

"Aku sering membully anak-anak yang juga menjadi korban bully orang lain," ujar Louie saat diwawancarai oleh Inside Edition.

===

Amundson akhirnya bertemu kembali dengan Morrisette dengan bantuan Facebook.

Kepada orang yang dulu dibullynya ini,

Amundson menulis melalui pesan Facebook :

"Aku ingin meminta maaf."

"Kalau kita tinggal dikota yang sama aku ingin meminta maaf dihadapanmu langsung."

"Aku tidak tahu apakah kau masih ingat, tapi aku masih ingat dan aku benar-benar menyesali semua itu," tulis Amundson kepada Morrisette.

===

Akhirnya, setelah 20 tahun lamanya, sosok yang dulu senang membully dan sosok yang selalu dibully ini bertemu untuk pertama kalinya.

Dihadapan Morrisette, Amundson dengan tulus meminta maaf atas semua bullying yang dulu pernah dilakukannya.

Simak pertemuan keduanya dalam video dibawah ini.

===

VIDEO :

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved