Baru 4 Hari Melahirkan, Wanita Ini Dipaksa 'Melayani' Suami. Baru 5 Menit Terjadi Hal Mengerikan
"Allah...Saya ini lagi berhalangan bang, baru 4 hari melahirkan, belum boleh untuk melakukan hal hubungan seksual sampai nifas saya kering"
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
"Ya Allah...kenapa dengan suami saya ini.." kata wanita tersebut.
Ia pun mencoba sekali lagi untuk memanggil mertuanya, tapi tak memberitahu perihal yang dilakukan suami terhadapnya.
Saat dilihat si tukang urut bagian kemaluan wanita tersebut, lalu berkata "Rahim kamu terkeluar, itu perlu dimasukkan kembali secara perlahan-lahan".
"Kalau tidak dimasukkan sekarang, nanti dia keluar lebih banyak lagi..."

"Sakitnya melahirkan saya terima, tapi sakitnya memasukkan rahim setelah berhubungan dengan suami yang tak berperikemanusiaan sangat sulit saya bayangkan, memang saya tidak sampai mati" kata wanita tersebut dalam hatinya.
Hari ke-17 setelah kejadian tersebut, lukanya masih tak kunjung sembuh, darah yang keluar setiap hari masih banyak dan berbutir-butir.
Saat kontrol anaknya di rumah sakit, wanita itu pun menceritakan semuanya kepada perawat yang ada disitu.
Mereka terkejut sebab tak pernah ada suami yang begitu kejam dengan istrinya disaat lagi berhalangan.
Dokter yang mengecek perempua itu pun melihat lukannya dan mengatakan kalau lukanya akan lambat sembuh karena terkoyak sampai ke dubur.
Darah yang keluar berbutir-butir dari kemaluan wanita itu pun dibersihkan dokter.

Pada hari ke 37 setelah melahirkan pun suaminya pernah mengajaknya juga untuk melakukan hubungan suami istri, tapi saat itu luka wanita tersebut sudah hampir sembuh, dan tidak terlalu merasakan sakit seperti sebelumnya.
Wanita itu banyak menerima penjelasan bahwa suaminya tidak memeiliki pengetahuan yang mendalam mengenai hidup berumah tangga, karena itulah ia merasa benar dan bermain kasar serta belum tahu hukum yang mana yang halal dan yang mana yang diperbolehkan serta wajib dilakukan dalam berhubungan suami istri.
Kini wanita itu hanya terbaring saja di rumah sakit, luka dan posisi rahim belum sembuh benar, dan dokter menyarangkan bahwa ia harus istirahat total di rumah sakit.
Sekarang wanita itu merasa trauma melihat suaminya, walaupun awalnya ia ingin mengingatkan suaminya agar dapat merubah sifat buruknya setelah menikah.
Karena suaminya tidak ada perubahan, ia orang yang mudah marah, kini wanita tersebut mulai takut untuk memandang suaminya, apalagi mendengar suaminya memanggil namanya.