Aneh Tapi Nyata. Jangan Lagi Buang Spermamu di Gulungan Tisu, Ternyata Bisa Selamatkan Wanita
Tahukah anda jika sebenarnya sperma milik pria tidak hanya bisa untuk membuahi sel telur dan berkembang menjadi janin
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Hasilnya cukup menarik.
Tim menemukan bahwa baju zirah secara signifikan memperlambat sperma, mengurangi kecepatannya hingga 43 persen.
Sebelum menghitung masa subur, ketahui dulu siklus perjalanan sel telur sebelum dibuahi sperma. (IST)
Namun ternyata masih bisa bergerak dan masuk sel kanker.
Mereka menunjukkan bahwa mekanisme tersebut secara efektif membunuh sel kanker dan sel sperma dapat menembus spheroids kanker, membantu membunuh sel-sel di dalamnya.
Sperma memiliki keuntungan yang signifikan dibandingkan sistem pengiriman obat lain seperti bakteri, yang dapat memicu respons imun yang signifikan.
Dan tidak seperti bakteri, sel sperma tidak berproliferasi membentuk koloni yang bisa menimbulkan masalah lain.
Sperma memiliki kelebihan lain juga.
Mereka melindungi obat dari enzim yang dapat menurunkannya, dan mereka tidak membuang muatannya secara tidak terduga, yang merupakan masalah potensial dengan obat-obatan yang dibawa di kandang molekul yang disebut misel.
Tentu saja, pekerjaan tersebut menimbulkan pertanyaan penting yang perlu ditangani oleh Medina-Sánchez dan rekan kerja.

Misalnya, setelah mengantarkan sperma, penggunaan mekanis tidak akan berperan lagi dalam perawatan, dan memahami cara tubuh menangani dan menurunkan perangkat ini akan menjadi penting.
Akhirnya, tim ini juga perlu menguji mekanisme ini dengan sperma manusia.
Dan itu menimbulkan pertanyaan tentang etika dimana sperma akan digunakan untuk jenis pengobatan ini, dan bagaimana dengan potensi kehamilannya.
Jika pertanyaan ini bisa dijawab secara memuaskan, teknik ini memiliki potensi yang signifikan.
Setiap tahun, sekitar 100.000 wanita di A.S. didiagnosis menderita kanker ginekologi.
Perlakuan yang lebih baik sangat dibutuhkan dalam kasus ini.
"Sistem hibrida sperma dapat dibayangkan untuk diterapkan dalam diagnosis dan pengobatan kanker dalam waktu dekat," kata Medina-Sánchez dan rekannya. (*)