5 Tahun Kerja Sebagai Penyiar Radio Tak Pernah Sholat Subuh, Setelah 10 Tahun, Ini Yang Terjadi
Berbagai alasan ia meninggalkan sholat subuh, seperti musholah jauh dan berbagai masalah lain yang menyebabkan Fara tidak melaksanakan sholat subuh
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
SRIPOKU.COM-- Fara Fauzana yang bekerja setiap pagi selama 10 tahun di sebuah stasiun radio swasta HOT FM.
Selama itu juga ia selalu berkata "untungnya kerja pagi, sebab sholat Subuh tak pernah tinggal".
Tapi ia mengakui bahwa selama lima tahun pertama ia bekerja sebagai penyiar radio ini tak sekalipun ia menunaikan ibadah sholat subuh.
Itu dikarenakan ia berbenturan dengan jadwal kerja pagi, karena ia harus berada di studio sebelum jam 6 pagi.
Waktu itu saat memulai siaran dan bersamaan dengan azan subuh.
Jadi, dia berfikir bagaimana untuknya meninggalkan studio ketika itu, bagaimana mau sholat dan mau sholat dimana?

Baca: Begini Adab dan Doa Mencuci Beras Supaya Berkah Ketika Dimakan, Ada Fakta Yang Perlu Diketahui
Baca: Berikut Beberapa Fakta Sejarah Berdirinya Jembatan Ampera Sebagai Lambang Kota Palembang
Berbagai alasan ia meninggalkan sholat subuh, seperti musholah jauh dan berbagai masalah lain yang menyebabkan Fara tidak melaksanakan sholat subuh selama 5 tahun pertama ia bekerja.
Namun kesadaran untuk melakukan kewajibaanya kepada Allah ini datang sedikit demi sedikit pada dirinya.
Dia waktu itu melihat kenapa teman-teman lain bisa melakukan sholat subuh dengan mudah.
Dan mereka juta tidak pernah memberitahu kepada Fara serta mengajaknya untuk sholat.

"Seperti penyiar radio lainnya, saya juga sebenarnya seorang yang pintar berbicara. Jadi saya tidak mau orang mengatakan saya 'munafik' dan saya coba belajar sedikit-demi sedikit misalnya sholat secara sembunyi-sembunyi karena tidak mau dikatakan saya sholat ingin dilihat orang bahwa saya melaksanakan sholat. Sebenarnya saya taku jika orang melihat apa yang saya lalukan ini salah."
Baca: Remaja Melayu Ini Ternyata Terlibat Dalam Sejarah Ekspedisi Terkenal di Asia Tenggara, Ini Perannya
"Namun saya coba untuk sholat shubuh. Pada mulanya memang sulit, karena keburu dikejar waktu dan sebagainya, tetapi lama-kalamaan saya belajar dan timbul rasa ada tanggung jawab untuk menjadi seorang wanita muslimah yang baik, dan akhirnya saya mulai berubah sedikit demi sedikit," ujar Fara Fauzana memberikan penjelasan.

Fara juga banyak bercerita soal pengalamannyasaat ia belum menutup auratnya dengan hijab hingga beberapa hidayah menghampirinya.
Menurutnya, kebanyakan hidayah yang menghampirinya bermula pada jam 8 malam dan perlu memakain make up sebelum jam 5 sore.
"Dalan hal ini, secara jujurnya memang akan ada yang tanya 'tidak sholat maghrib dulu?"

Memang saya tidak sholat dan biasanya hanya qada saja.
Tetapi apabila saya lihat hal itu sebenarnya mudah dan tahu untuk mengawalnya, dan saya belajar untuk menjadi lebih baik.
"Ketika saya jadi pengacara hidayah hadir saat jam 9 malam, setelah saya siap make up dan sebelum memakai hijab, saya akan sholat duru.
Sekarang ini rasanya lebih mudah karena di tempat kerja saya disediakan ruangan khusus untuk menunaikan sholat.
"Dan sekarang ini tidak ada lagi situasi dimana orang melihat sholat itu hanya ntuk dilihat saja. Saya tak perlu malu jika ada yang melihat saya sholat. Ini karena niat memang ikhlas karena Allah," jelasnya juga yang berubah sedikit demi sedikit denan memekai selendang sebelum berhijab sepenuhnya.

Ini karena Fara Fauzara tidak mau bila sudah memakai hijab lalu buka lagi karena belum bersedia sepenuhnya.
Sejujurnya, sejak awal penghijrahannya ini, dia berpikir bagaimana mau istiqomah dan menjadi muslimah yang baik.
Dia juga beruntung ketika itu karena bekerja dibawah pimpinan yang bukan Islam tapi memahami dan tentang betapa pentingnya sholat.
Pimpinannya tidak merasa terganggu dan mengizinkan ketika sudah masuk waktunya sholat.
Kini Fara Fauzara sudah total berubah, baik dari segi penampilan maupun tutur bicaranya.