Warga Desa Curup PALI Persiapkan Diri Hadapi Banjir Lebih Lama. Saat Ini Saja Sudah Begini
Tahun ini diperkirakan akan mengalami banjir lebih panjang, sebab di awal penghujan saja Desa Curup sudah banjir.
Penulis: wartawan | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALI - Tingginya curah hujan dan terus aktif turun dalam satu pekan terakhir ini, mengakibatkan debit sungai Lematang meluap dan berimbas tergenangnya ratusan rumah warga yang ada di Desa Curup Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI, Minggu (15/10).
Tampak warga yang rumahnya terendam melakukan aktivitas mandi dan cuci di depan rumahnya sambil mengawasi anak-anaknya bermain air.
Ketinggian air bervariasi dan mencapai lebih dari satu meter, beruntung rumah warga panggung sehingga tidak terkena air.
"Banjir ini tahun, tiap hujan deras ditambah aliran air sungai Lematang meluap, jadi rumah dibangun rumah panggung untuk mengantisipasi banjir," kata Beni, warga setempat, Minggu(15/10/2017).
Kepala Desa Curup, Balian mengatakan naiknya air sungai Lematang terjadi Minggu pagi akibat di daerah hulu sungai Lematang diguyur hujan sejak Jumat dan Sabtu.
"Di desa ini sudah biasa banjir apabila musim penghujan, makanya warga desa ini tidak asing lagi dengan keadaan seperti ini, dan diantaranya ada sebagian petani jagung atau ubi memanen tanamannya lebih awal, karena ditakutkan air akan bertambah naik," kata Balian.
Diakui Balian, tahun ini diperkirakan warga setempat akan mengalami banjir lebih panjang, sebab di awal penghujan saja Desa Curup dan sekitarnya sudah mengalami kebanjiran.
"Tahun 2015 kami mengalami banjir selama kurang lebih 5 bulan, dan tahun ini kami perkirakan akan lebih panjang lagi. Sebab,di awal musim penghujan saja, desa kami sudah banjir," katanya.
Balian mengimbau warganya untuk waspada serta mempersiapkan diri hadapi banjir tahun ini, dan meminta Pemkab PALI agar membantu warga dalam mengatasi kesulitan-kesulitan saat sedang banjir.
"Kami minta kepada Pemkab PALI untuk membuat Posko penanggulangan banjir. Gunanya apabila ada warga yang sakit tidak usah repot-repot lagi membawanya ke Puskesmas, sebab ketika banjir, biasanya banyak warga yang mengeluh sakit diare atau gatal-gatal," jelas Balian.