Jangan Biarkan Anak-anak Anda Alami Stunting Karena Dewasanya akan Seperti Ini
"Anak-anak yang menderita stanting saat dewasa nanti secara produktifitas pendapatan daya tangkap dan kesehatan lemah," ujarnya.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Berdasarkan data dari IMA World Health bahwa hampir 9 juta atau lebih dari 1/3 balita di Indonesia mengalami stanting atau kondisi balita tumbuh lebih pendek dari standar tinggi pada usia semestinya.
LeadHer dari IMA World Health, Ridwan Hasan menerangkan stanting merupakan salah satu masalah yang mengancam bangsa. Karena kondisi stanting akan berdampak pada kecerdasan anak saat dewasa kelak.
"Anak-anak yang menderita stanting saat dewasa nanti secara produktifitas pendapatan daya tangkap dan kesehatan lemah," ujarnya dalam workshop orientasi jurnalis keterpaduan dan peran media Gerakan Kampanye Gizi Nasional (GKN) di Swarna Dwipa Palembang, Selasa (3/10/2017).
Menurutnya, jika hal ini dibiarkan secara terus menerus maka stanting akan berdampak pada kecerdasan dewasa kelak sehingga mengganggu prestasi dan bahkan sampai mengganggu produktivitas pendapatan melalui profesi masing-masing.
Kondisi stanting dibiarkan hingga bertahun-tahun dapat menyerang organ vital mulai dari otak, jantung dan juga pancreas.
Banyak penilitian bahwa IQ anak yang stanting akan lebih rendah dari pada bayi yang awalnya tumbuh standar.
"Banyak sekali dampak yang ditimbulkan. Terkhusus dapat menganggu kecerdasan anak," tegas dia.
Para ahli bahkan meneliti jalan hidup dari bayi sampai dewasa yang terkena stanting 20 persen diantaranya tumbuh lebih kecil dari bayi normal pada umumnya.
"Adapun dampak lainya daya tahan anak lemah seperti jantung, obesitas, tekanan darah tinggi," kata Ridwan.