Sedih! Sesaat Usai Melahirkan Wanita Cantik Ini Dicerai Lewat SMS.Cuma Karena Jawab Ini pada Mertua

Sampai aku berpikiran jelek, apakah Tuhan sengaja memberikan nasib buruk padaku.  Salah apa aku hingga suami yang kuanggap pria luar biasa begitu kej

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della

Lima menit sebelum aku masuk ke ruang operasi, kusempatkan diri membuka ponsel.

Hasil gambar untuk ruang operasi hamil

Kupanggil nomor Edo. Suara tersambung. Hatiku mulai sedikit tenang.

Hingga panggilan terputus Edo tidak mengangkat telepon dariku. Kuulang sekali lagi. Tetap sama. Sekali lagi. Ditolak. Sekali lagi. Ditolak kembali.

Dan, sebuah pesan masuk setelah itu.

Aku ceraikan kamu mulai hari ini!

Perut sakit, dengan kontraksi bayi akan keluar. Hatiku hancur berkeping-keping menerimak kenyataan pahit ini. 

Dia yang kuanggap pahlawan, kini menjatuhkan lebih dalam. 

Bahkan saat kami akan melahirkan, tak tahu apa jawaban apa. Handphone itu terlepas dan sambil menangis aku menjalani operasi caesar anak pertama kami. 

Sampai aku berpikiran jelek, apakah Tuhan sengaja memberikan nasib buruk padaku. 

Salah apa aku hingga suami yang kuanggap pria luar biasa begitu kejam menusuk hatiku, bahkan cuma lewat SMS. 

Apalagi saat kutanyakan pada Edo, ia mengatakan karena aku menjawab saat disebut perempuan tak suci oleh mertua. 

Menurutnya, ia tak bisa menikah dengan orang yang bisa menghormati ibunya. 

Tapi aku hanya marah saat aku begitu dihina. Apakah aku menantu durhaka. Atau ini hanya alasannya saja agar dapat menikah dengan Sarah.

Sejak saat itu, sampai aku keluar rumah sakit Edo tak kunjung menjeguk anaknya. 

Ilustrasi
Ilustrasi (Kolase Sriwijaya Post/Net)

Memang biaya rumah sakit sudah ia bayar, tapi aku tak melihat wajahnya sampai kami benar-benar berpisah . 

Kini aku pulang kerumahku, bersama ibuku merawat buah hati yang sangat kusayang. 

Ibuku beberapa kali kulihat menangis meratapi nasibku. Tapi dalam hatiku, aku harus tetap kuat demi mereka. 

Walaupun, kabar kudengar Edo akan menikah dengan Sarah. 

Semoga kisah ini bermanfaat, sebagai wanita rupanya saat kita menemukan sosok pahlawan kita harus cepat-cepat sadar jika mereka hanya manusia biasa. (*)

Save

Save

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved