Babysitter Cantik Ini Donorkan Hatinya Untuk Anak Yang Baru Diasuhnya, Yang Terjadi Setelahnya
Thalia, nama balita yang sakit tersebut memberlihatkan kulit tubuh yang menguning serta perut yang membengkak.
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
Ada kemungkinan gagal, ada juga efek samping yang harus dirasakan oleh pendonor.
"Ini adalah hal serius," ujar George Rosko pada Kiersten, "donor organ tak sama seperti donor darah."

Namun, Kiersten meyakinkan mereka untuk percaya pada niat tulusnya.
Yang ia butuhkan saat ini adalah izin dari keluarga Rosko agar operasi transplantasi hati bisa dilaksanakan.
"Aku tak menyangka bahwa ia adalah orang yang rela berkorban untuk anak kami sejauh itu. Aku berusaha mencari tahu siapa dia. Sampai akhirnya aku menyadari bahwa ia adalah seorang malaikat yang turun ke bumi. Aku tahu bahwa ini terdengar konyol. Tapi dia benar-benar orang yang seperti itu," ungkap Rosko pada the Washington Post.
Beberapa bulan kemudian tes kecocokan organ dilakukan. Ternyata hati Kiersten sangat cocok untuk dipakai oleh Thalia.
Pada tanggal 11 Januari 2017, tim medis memotong sebagian kecil hati Kiersten untuk menggantikan hati Thalia yang sudah rusak. Operasinya itu berjalan dengan lancar.
Kini, Baik Kiersten dan Thalia sama-sama memiliki bekas luka lebar di perut karena proses donor hati dan rangkaian keperluan transplantasi.
Kiersten pun menanggung konsekuensi bahwa ia tidak boleh mendonorkan organ tubuh lagi sekalipun dinyatakan cocok dan dibutuhkan oleh anggota keluarganya sendiri.

"Ketika beberapa waktu usai operasi, aku bertemu dengan Thalia. Melihat senyumnya, aku tahu bahwa semua ini memang layak untuk diperjuangkan," ujar Kiersten.
Kini Thalia yang awalnya sakit dan nyaris sekarat bisa bermain dengan bebas ke sana ke mari seolah ia tak pernah sakit apapun sebelumnya.
Sedangkan Kiersten sudah kembali aktif kuliah.
Butuh waktu 11 hari bagi Thalia sampai benar-benar pulih di rumah sakit.
Sedangkan Kiersten membutuhkan waktu 5 hari di rumah sakit sampai ia beraktivitas normal lagi.

Karena pengorbanannya yang begitu besar ditulis oleh berbagai media, orang-orang mulai menyoroti bahwa sebab utama Kiersten menjadi baby sitter adalah karena ia tak punya uang untuk membiayai kuliahnya.