Sultan Mahmud Badaruddin III Meninggal
Sultan tak Sadarkan Diri Setelah Makan Sepulang dari Menghadiri Acara Ini
Sultan Mahmud Badaruddin III pernah mengalami gejala penyakit darah tinggi. Selama terkena gejala tersebut rutin melakukan check up hingga dinyatakan
Penulis: Tresia Silviana | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Tresia Silviana
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Wafatnya Raden Haji Muhammad Syafei Diradja bin Raden Haji Abdul Hamid (Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diradja), Kamis (7/9/2017) malam, di Rumah Sakit RK Charitas Palembang membuat banyak orang bersedih.
Rumah duka yang terletak Jalan Sultan Muhammad Mansyur Kelurahan Bukit Lama Kecamatan Ilir Barat I Palembang ini tak henti-hentinya didatangi sanak kerabat, masyarakat yang datang untuk melayat.

Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) III Prabu Diradja meninggalkan satu orang istri dan tiga orang anak dan tiga belas orang cucu.

Dato' Pangeran Nato Rasyid DPMP (RM Rasyid Tohir SH) yang sudah mengenal almarhum kurang lebih 10 tahun mengatakan bahwa selama tiga bulan terakhir almarhum mengatur pola makannya dengan ketat.
"Beliau mengurangi mengkonsumsi nasi dan menggantinya dengan buah-buahan atau daging.
Selama proses mengubah pola makannya, berat badan beliau yang sekitar 80 kg mengalami penurunan berat badan hingga 13 kg," katanya.
Masih dikatakan Rasyid bahwa Sultan Mahmud Badaruddin III direncanakan akan disalatkan di Masjid Agung Palembang, usai salat Jumat hari ini.
Dari rumah dibawa ke Masjid Agung memakai acara militer, setelah disalatkan akan dikebumikan di pemakaman Kesultanan Palembang Kawah Tengkurep yang terletak di Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang.
"Dikebumikan secara adat dan akan dikuburkan di depan makam pendiri Benteng Kuto Besak Sultan Mahmud Bahauddin Ayahanda dari Sultan Mahmud Badaruddin II," jelasnya.
Menurut Rasyid sebelum meninggal almarhum sudah menyerahkan mandat ke anaknya untuk meneruskan zuriat kesultanan.
Hal tersebut dibenarkan oleh anak bungsu Sultan Mahmud Badaruddin III, Pangeran Ratu Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH MKn Ibni Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diradja.

Fauwaz mengatakan bahwa ayahnya sudah menyerahkan kesultanannya kurang lebih empat tahun yang lalu.
"Tapi walaupun sudah ayah serahkan kepada saya, selama ayah masih hidup masih ayah yang mengurus segala kegiatan Kesultanan," ungkapnya.
Fauwaz mengungkapkan bahwa dulu Sultan Mahmud Badaruddin III pernah mengalami gejala penyakit darah tinggi.