Astaga, Nekat Teriak Ada Bom dan Kalimat Allahu Akbar, 9 Pria ini Malah Beri Alasan yang Buat Geram

Pesawat tersebut awalnya akan berangkat pada pukul 7 pagi waktu setempat pada 2 September 2017 lalu.

Penulis: Tresia Silviana | Editor: Ahmad Sadam Husen
Alamy
Ilustrasi. 

Laporan wartawan Sriwijaya Post, Tresia Silviana

SRIPOKU.COM -- Baru-baru ini sebuah penerbangan dari maskapai Ryan Air dari Bandara Zaventem, Brussels dengan tujuan Madrid mendadak berubah kacau.

Hal ini dikarenakan ada 9 orang penumpang yang nekat berteriak kalau ada bom di dalam pesawat.

Tidak hanya itu, para penumpang ini bahkan dilaporkan meneriakkan kalimat "Allahu Akbar" di pesawat tersebut.

A Ryanair flight was delayed by more than two hours and nine people were kicked off after a man shouted Allahu Akbar as a joke. File image

---

Dilansir dari Dailymail, pesawat tersebut awalnya akan berangkat pada pukul 7 pagi waktu setempat pada 2 September 2017 lalu.

Namun penerbangan ini langsung dibatalkan karena kejadian tersebut membuat seluruh penumpang dan awak kabin menjadi ketakutan.

Apa yang dilakukan orang-orang tersebut langsung membuat kepanikan di dalam pesawat.

Kru pesawat pun sampai langsung membongkar seluruh muatan, baik penumpang maupun barang-barang.

Setelah pihak keamanan memeriksa pesawat dengan anjing pelacak ternyata tak ditemukan adanya bom sama sekali.

Setelah diinterogasi pihak berwajib, sembilan orang penumpang itu ternyata hanya berniat untuk bercanda dengan menakut-nakuti penumpang lainnya.

Sayangnya, candaan yang mereka lakukan ini justru membuat semua orang menjadi panik seklaigus geram kepada mereka semua.

The flight was scheduled to take off from the Zaventem airport in Brussels around 7am this morning

---

Kesembilan orang yang diketahui berkewarganegaraan Belgia itu langsung diturunkan secara paksa dan diserahkan kepada pihak polisi setempat.

Lelucon konyol yang mereka lakukan justru membuat mereka terancam masuk ke dalam penjara.

Salah satu juru bicara Ryan Air mengatakan jika perilaku semacam ini tidak akan bisa ditoleransi.

"Kami tidak akan menoleransi perilaku yang tidak tertib dan mengganggu seperti ini.

Keamanan dan kenyamanan penumpang maupun awak kabin adalah prioritas utama kami", ungkapnya.

Seperti diketahui, warga Belgia memang sempat merasakan trauma terhadap serangan bom.

Trauma mendalam ini disebabkan akibat serangan teroris pada Maret 2016 lalu yang telah menghilangkan 32 nyawa.

Ilustrasi
Ilustrasi. (Getty Images/Stockphoto)
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved