NEWS VIDEO SRIPO
Diusir PT JSC, Pedagang Kaki 5 Geruduk Stadion Jakabaring
pedagang ini untuk menuntut keadilan terhadap PT Jakabaring Sport City yang bertindak selaku pengelola agar tak menyuruh mereka angkat kaki tak berju
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Igun Bagus Saputra
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Odi Aria Saputra
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --Sebanyak 150 Pedagang Kaki Lima (PKL) menggeruduk Gelora Stadion Jakabaring (GSJ) Jakabaring Palembang, Selasa (5/9/2017).
Kedatangan para pedagang ini untuk menuntut keadilan terhadap PT Jakabaring Sport City yang bertindak selaku pengelola agar tak menyuruh mereka angkat kaki tak berjualan di komplek olahraga terbesar di Asean tersebut.
Ketua Kelompok Pedagang JSC, Syaiful Toni menerangkan pihak tidak terima dengan PT Jakabaring Sport City yang langsung menyuruh mereka tak lagi berdagang tanpa memberikan surat edaran terlebih dahulu.
"Disuruh pindahnya per 4 September. Sedangkan imbauan diberitahu satu hari sebelum, bagaimana pedagang bisa siap," ujarnya usai melakukan aksi di GSJ.
Ia menyebut, usai bermediasi bersama para petinggi PT Jakabaring Sporty City pihaknya diberikan kesempatan untuk sementara berjualan di areal parkir Tribun Utara.
Namun keputusan itu belum final lantaran masih akan diajukan direksi perusahaan pengelola stadion komplek olahraga tersebut.
"Sesuai kesepakatan tadi diberikan kesempatan berjualan sementara, Tidak tahu sampai kapan," jelasnya.
Harwiyah, salah seorang pedagang menambahkan jika mereka ditempatkan berjualan dalam satu kawasan bersama di Tribun Utara mereka khawatir omzet yang didapat akan menurun drastis.
"Kalau digabungkan itu takutnya sepi. Sekarang saja pengunjung itu jarang beli, mereka lebih suka bawa sendiri apa lagi disuruh pindah," jelas pedagang yang biasa berjualan di venue ski air ini.
Perwakilan PT Jakabaring Sport City, Rusli Nawi menerangkan pihaknya masih memperbolehkan pedagang berjualan untuk sementara waktu hingga direksi memutuskan nasib para pedagang.
"Keputusan nya kembali ke direksi. Kalau untuk Asian Games tergantung panitia pusat boleh atau tidak mereka berjualan," tegasnya.