Ia Menolong Seorang Pengemis di Jalanan, Tapi Tak Disangka Setelah Membersihkan Wajahnya, Ternyata

Meskipun sang ayah awalnya pernah menemuinya beberapa kali, tapi, sejak You Haiqing menempuh pendidikan di SMA, ayah kandungnya tidak pernah muncul la

Editor: Budi Darmawan

Ia tinggal di ruang berpandangan laut, berjalan santai di pantai, ingin mengejar beberapa kenangan masa kecilnya.

Samar-samar masih terbayang dalam benaknya semasa kecil dulu, ketika ia ikut ayah-ibunya ke Amerika Serikat, pertama yang dilihatnya adalah kota terbesar di bagian barat Amerika Serkat, Los Angeles.

Dan dalam sekejap mata, tak terasa 20 tahun pun telah berlalu, masa lalu yang penuh kenangan, sehingga timbul gejolak rindu, hampir 10 tahun sudah ia tak pernah bertemu lagi dengan ayah kandungnya, entah bagaimana keadaaanya sekarang, apakah baik-baik saja.

Tujuan kedatangannya ke kota ini memang sengaja ingin mencari ayah kandungnya, ia ingin bercerita banyak pada ayahnya.

Suatu hari, ketika You Haiqing sedang berjalan santai di garis sempadan pantai, ia melihat ada sesosok orang tua memungut sesuatu di pinggir jalan, sosoknya tidak tinggi, rambutnya kusut dan mukanya kotor, jalannya juga bergetar.

-
- ()

You Haiqing merasa familiar dengan bayangan belakang sosok pengemis itu, tapi ia tak ingat dimana pernah melihat bayangan seperti itu.

Tiba-tiba pengemis tua itu jatuh ke atas tanah, You Haiqing bergegas menghampiri, memegang dan membantu orang tua itu berdiri.

Wajah orang tua itu tampak kotor, tidak bisa melihat dengan jelas raut wajahnya, You Haiqing memberikan susu dan roti yang dibawanya kepada orang tua yang tampak lesu itu.

 
Orang tua bergoyang ke sana kemari, tidak melihat sesuatu yang ada ditangannya, setelah diamati sejenak, You Haiqing baru sadar orang tua itu mengalami gangguan mental.

Pengemis tua itu adalah orang Tiongkok, tetapi keadaannya sangat memprihatinkan.

You Haiqing kemudian membantunya, membawanya ke wastafel, dan membantu membersihkan kotoran di wajahnya.

 
Tak lama kemudian, ia pun melihat seraut wajah yang sudah sekian lama tak pernah dilihatnya, seraut wajah yang pernah memberinya keceriaan semasa kanak-kanak, senyum yang kerap dilihatnya dalam berbagai kenangan manis yang pernah dilaluinya semasa kecil dulu.

Pemulung itu adalah ayah kandungnya sendiri!

You Haiqing memandangi ayahnya yang merana, sekujur badan You Haiqing gemetar.

Tak berani percaya dengan pandangan matanya, sepasang tangannya menutupi wajahnya, dan akhirnya ia pun menangis pilu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved