Ibu Ini Menangis Numpang Makan di 3 Anaknya. Saat Anak Ke 3 Beri Air, Ia Langsung Wariskan Benda Ini
Katanya anak laki-laki bisa menjaga dan merawat kita di kala tua, jika punya satu anak laki-laki, dia tidak akan begitu sengsara, sayangnya ketiga ana
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Dia hanya makan sekadarnya, lalu pergi.
Ketika dia hendak meninggalkan rumah putri sulungnya itu, dia bertemu dengan cucunya.
“Nek, ayo masuk ke rumah, kita makan, Mama bilang hari ini masak daging sapi,” kata cucunya.
“Nenek sudah makan, kalian saja yang makan, ya, ” jawabnya, dan dalam hatinya merasa kecewa.
Kemudian dia pergi ke rumah putri keduanya, Sely, suami Sely juga lumayan baik secara ekonomi dan pekerjaannya juga lancar.
Namun, tampaknya Sely tidak begitu senang melihat ibunya datang mengunjunginya.
Sely memberi ibunya sayur sisa, roti dan air hangat untuknya.
Dia merasa diperlakukan seperti pengemis.
Dia hanya makan beberapa suap sambil meneteskan air mata, tapi Sely malah pura-pura tidak melihat sambil berkata, “Bu, sudah siang nih, lebih baik ibu segera pulang, nanti aku akan sibuk sekali begitu anak dan suamiku pulang.”
Dia mengangguk dan melihat Matahari di siang hari yang terik, lalu pergi dengan langkah kaki agak terhuyung.
Dia menggelengkan kepala dan mendesah , “Paling susah ketika mengurus kedua anak perempuan ini, tapi sekarang tidak ada satu pun yang bersedia meberi yang layak untuknya.”
Kemudian dia berjalan pergi, dan tanpa terasa langkah kakinya telah menuju ke rumah putri bungsunya, Vera. Keadaan Vera paling susah dibanding kedua kakaknya.
Tak terduga di rumah putri bungsunya, ia dapat hanya semangkuk air putih.

Dia berpikir, semua darah dagingku memperlakukan aku seperti ini. Lebih baik jepitan emas ini aku bawa ke dalam peti mati saja.
Karena merasa kecewa dan hendak pulang, putri bungsunya itu mengeluarkan rendang daging sapi dan sayuran segar.