Pembunuh Driver Taksi Online Tertangkap
Dengan Berlinang Air Mata, Rosalina Ingin Tanya Pada Para Pembunuh Bagaimana Suaminya Sakratul Maut
Ibunda Ewa menginginkan para tersangka harus mendapatkan hukuman mati agar memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan.
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Odi Aria Saputra
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Suasana duka masih menyelimuti rumah almarhum Edwar Limba, sopir taksi online di Jalan KH Wahid Hasyim Lrg Kedukan 5 Ulu Palembang, Senin (28/8/2017), yang ditemukan tewas terbunuh beberapa waktu lalu.
Kabar ditangkapnya tiga pelaku pembunuh pria yang akrab disapa Ewa itu membuat para pelayat masih silih berganti berdatangan untuk menanyakan motif pembunuhan tersebut.

Rosalina (33), istri korban mengatakan pihaknya sudah mengetahui tiga tersangka berhasil diamankan dari pihak kepolisian.
Ia pun menegaskan ingin bertemu langsung dengan para tersangka dan menanyakan mengenai alasan mereka tega menghabisi nyawa suaminya.

"Kami ingin ketemu langsung kepada tersangka, kenapa dia tega menghabisi nyawa almarhum. Padahal semasa hidupnya suami saya tidak pernah ada musuh," katanya saat ditemui di rumah duka.

Rosalina menyebut, hingga kini keluarganya belum dipanggil kembali oleh pihak penyidik untuk bertemu dengan para tersangka.
Jika memang alasan mereka membunuh karena murni perampokan, ia mengaku menerima secara ikhlas dan sudah menjadi takdir nyawa korban dihabisi para pelaku.

"Kalau memang benar perampokan berarti sudah nahasnya. Jika ada motif dendam ingin kami tanya apa salah suami saya dan bagaimana sakratul mautnya," ujarnya dengan mata berlinang.
Jika berkesempatan bertemu dengan para pelaku, ia pun enggan melampiaskan amarah dengan memukuli korban.
Menurutnya, jika ia berteriak histeris menangis hingga memukuli tersangka suaminya juga tak akan pernah kembali lagi.

"Kawan dan keluarga banyak yang dendam sama pelaku, tapi saya bilang untuk apa lagi. Toh suami saya tak akan bisa kembali lagi. Saya sudah ikhlas tapi memang masih sedikit berat," jelas Rosita.
Rosalina menambahkan, pasca kepergian almarhum Ewa keceriaan kedua anaknya seolah hilang.
Anak pertama korban Cantika (10) yang biasanya terkenal sebagai sosok ceria kini mendadak pendiam begitupun anak keduanya Farhan (5).

Gadis kecil ini pun masih enggan ke sekolah karena bingung harus menjawab apa ketika temannya bertanya mengenai keberadaan ayahnya.