Kisah Asal Mula Desa Ujung Alih Empatlawang. Dari Perahu yang Jadi Batu Hingga Si Pahit Lidah

Batu berukuran besar dan tinggi itu bagian atasnya datar dan sepintas masih menyerupai perahu walaupun sudah tidak utuh seperti perahu pada umumnya

Penulis: Awijaya | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/AWIJAYA
Batu Jung di Desa Ujung Alih Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Empatlawang Provinsi Sumatera Selatan. Batu ini diyakini dulunya sebagai perahu Rio Papak yang hendak ditambatkan namun menjadi batu. Gambar diambil Kamis (24/8/2017). 

Sebelum berangkat Puyang Rio Papak berjanji tidak akan mendarat sebelum ayam beruge hutan warna putih miliknya bisa berkokok.

Setelah beberapa hari berlayar di Sungai Musi ayam hutan miliknya berkokok sehingga ia menepikan perahunya dan menambatkan di batu besar putih.

Dan sesuai janjinya, ia akan tinggal dan menetap di tempat ayamnya berkokok.

Nama lokasi itu dulunya disebut Tanjung Kemulau.

Nama desa sebelum Ujungalih ratusan tahun lalu.

Setelah itu perahu Rio Papak yang saat itu hendak ditambatkan ke hilir seberang sungai namun melintaslah pria sakti (Si Pahit Lidah) dan menyebut Puyang Rio papak mendorong batu sehingga perahu tersebut berubah menjadi batu.

Setelah kejadian itu Rio Papak bersama istri menetap dan tinggal di kawasan itu hingga memiliki keturunan yang mendiami suatu desa disebut Desa Ujung Alih.

Nama ini berdasarkan cerita karena perahu (Jung) yang berpindah atau beralih dari hulu ke hilir.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved