Mayat Driver Online Bersimbah Darah

Bikin Nangis, Anak Edwar Lakukan Ini Saat Ayahnya Dimasukkan ke Liang Lahat, Ya Allah

Meninggalnya Edwar Limbab jelas menjadi duka bagi keluarganya. Tangis haru begitu menderu selama proses pemakaman. Sang anak Cantika dan Farhan me

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
SRIPOKU.COM/PANJI MAULANA
Keluarga berusaha menenangkan putra almarhum Ewa yang menangis histeris saat prosesi pemakaman di Jalan Cinde Welan Palembang, Rabu (23/8/2017). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Meninggalnya Edwar Limbab jelas menjadi duka bagi keluarganya. 

Tangis haru begitu menderu selama proses pemakaman. 

Sang anak Cantika dan Farhan meraung tak berhenti memanggil papanya (ayahnya). 

Lihatlah Cantika dan Farhan, sepasang putra putri cinta kasih Edwar Limba yg kalian habisi nyawanya.

Kedua anak ini masih belum mengerti apa yang terjadi, tapi keduanya hanya tau jika tak bisa lagi berjumpa dengan papanya.

Muka ceria keduanya lenyap berganti air mata, di pemakamam ini mereka hanya berteriak "papaaa... papaaaa..."

Rosalina bersama Farhan dan Cantika
Rosalina bersama Farhan dan Cantika ()

Melihat itu siapapun yang menyaksikan pasti akan menitikkan air mata pilu.

Namun sayang, seberapapun rasa ikut berduka Farhan dan Cantika tak ada lagi jalan bareng papanya, tak ada lagi lebaran bersama, tak ada lagi makan bersama papanya.

"Ayaaaaah...... huuu huuu huuu."

Tak hanya anaknya, istri dari almarhum Ewa pun tak kuasa menahan air mata atas kepergian suami yang dicintainya.

Dia seolah tak kuasa menerima musibah yang begitu sangat berat itu.

Musibah itu begitu sangat memukulnya.

Sanak keluarga datang bergiliran untuk menenangkan istri Ewa yang masih bersedih.

Keluarga berusaha menenangkan putra almarhum Ewa yang menangis histeris saat prosesi pemakaman di Jalan Cinde Welan Palembang, Rabu (23/8/2017). (SRIPOKU.COM/PANJI MAULANA)
Keluarga berusaha menenangkan putra almarhum Ewa yang menangis histeris saat prosesi pemakaman di Jalan Cinde Welan Palembang, Rabu (23/8/2017). (SRIPOKU.COM/PANJI MAULANA) ()

Tak hanya anaknya, istri dari almarhum Ewa pun tak kuasa menahan air mata atas kepergian suami yang dicintainya.

Dia seolah tak kuasa menerima musibah yang begitu sangat berat itu.

Musibah itu begitu sangat memukulnya.

Sanak keluarga datang bergiliran untuk menenangkan istri Ewa yang masih bersedih.

Ewa dimakamkan di sebuah taman pemakaman di kawasan Jalan Cinde Welan Palembang, Rabu (23/8/2017).

Jenazah Ewa di Makamkan di Langgar Rhoudhatus Salikim

Jenazah almarhum Ewa dibawa ke langgar untuk disalatkan.

Ratusan jemaah ikut menyalatkan jenazah.

SRIPOKU.COM/PANJI MAULANA
Jenazah Ewa berada di Langgar Rhoudhatus Salikim yang berada di dekat kediaman almarhum untuk disalatkan, Rabu (23/8/2017).
SRIPOKU.COM/PANJI MAULANA Jenazah Ewa berada di Langgar Rhoudhatus Salikim yang berada di dekat kediaman almarhum untuk disalatkan, Rabu (23/8/2017). ()

Jenazah Ewa disalat di Langgar Rhoudhatus Salikim yang berada di dekat kediaman almarhum.

Para driver transportasi online terlihat tertib mengawal jenazah sampai ke langgar.

Kematian Ewa Masih Misterius

Kasus pembunuhan driver taksi online, Edwar Limbad (35) masih misterius sampai saat ini. 

Lantaran di tkp tidak ditemukan jejak pelaku setelah korban ditemukan tak bernyawa di  Jalan Peternakan Sembawa, Banyuasin, Senin (21/8/2017) pukul 22.30. 

Tapi satu hal yang janggal, nomor Whatsapp korban masih hidup dan diduga telah dibuang pelaku. 

Berdasarkan informasi, bila korban menjemput pelanggan di kawasan Sudirman dan hendak mengantar ke Sembawa.

Diceritakan Zaini mertua Ewa, jika dikabarkan sesaat sebelum meninggal ia mengambil order. 

Ia menyebut, tak mengetahui pasti sebelum kejadian korban sedang mengambil penumpang siapa. Namun menurut aplikasi yang digali rekan-rekan Edwar, sebelumnya ia mendapatkan pesanan dari dua orang akun perempuan dan satu laki-laki.

Istri Ewa, menangis di pusara suaminya, Edward Limba, usai prosesi pemakaman di Jalan Cinde Welan Palembang, Rabu (23/8/2017).
Istri Ewa, menangis di pusara suaminya, Edward Limba, usai prosesi pemakaman di Jalan Cinde Welan Palembang, Rabu (23/8/2017). (SRIPOKU.COM/PANJI MAULANA)

"Kalau kata temannya tadi ada tiga orang yang pesan. Tapi tidak tahu pasti siapa," jelasnya.

Zaini mengaku baru mengetahui menantunya tak pulang ke rumah setelah anaknya Rosalina mendatangi rumahnya sambil menangis pada Selasa Subuh dan kalau suaminya tidak pulang kerumah usai pamit keluar pada Senin malam (21/8) sekitar pukul 18.30 wib.

Setelah itu, ia pun bersama anaknya berusaha mencari keberadaan korban dan terlacak di GPS handphone korban sedang berada di arah Banyuasin.

" Pukul 9 pagi kami dapat kabar kalau menantu saya itu sudah ditemukan tak bernyawa dan kami langsung bergegas ke rumah sakit bhayangkara, " tegasnya. (*)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved