Mayat Driver Online Bersimbah Darah

Astaga, Tinggalkan 2 Anak Masih Kecil, Rupanya Malam Edwar Meninggal Keluarganya Ada Firasat Ini

Suasana sedih dan haru menyelimuti rumah duka Edwar, di Lorong Kedukan nomor 712 B RT 24 RW 07 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU I Palembang, Selasa (22/8/

Editor: Candra Okta Della
SRiPOKU.COM/ODI ARIA SAPUTRA
Suasana sedih dan haru menyelimuti rumah duka Edwar, di Lorong Kedukan nomor 712 B RT 24 RW 07 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU I Palembang, Selasa (22/8/2017) petang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Suasana sedih dan haru menyelimuti rumah duka Edwar, di Lorong Kedukan nomor 712 B RT 24 RW 07 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU I Palembang, Selasa (22/8/2017) petang.

Terlihat sanak saudara silih berganti memasuki rumah duka untuk turut berbelasungkawa terhadap korban yang ditemukan tewas di kawasan Sembawa usai mengantar penumpang tersebut.

Suasana sedih dan haru menyelimuti rumah duka Edwar, di Lorong Kedukan nomor 712 B RT 24 RW 07 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU I Palembang, Selasa (22/8/2017) petang.
Suasana sedih dan haru menyelimuti rumah duka Edwar, di Lorong Kedukan nomor 712 B RT 24 RW 07 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU I Palembang, Selasa (22/8/2017) petang. (SRiPOKU.COM/ODI ARIA SAPUTRA)

Istri korban, Rosalina (33) menjadi orang yang paling terpukul melihat Edwar telah terbujur kaku.

Baca:

Ya Allah Merinding, Sebelum Meninggal Ternyata Ewa Jawab Ini Saat Anaknya Tanya, : Pa Balek La

Wanita Cantik Ini Tertidur di Taksi, Saat Bangun Ia Syok Bukan Main Saat Tangan Sopir Lakukan Ini

Sambil menangis terisak ia tak hentinya memeluk jasad korban yang ditutup kain warna coklat. Tak hanya Rosalina, kedua anaknya Cantika kelas empat SD dan Farhan yang masih TK pun nampak hanya bisa merenung melihat jenazah ayahnya terbujur kaku.

Istri Edward Limba (34), warga Jalan Wahid Hasyim Lorong Kedukan 712 B, RT 24 RW 8, 5 Ulu, Seberang Ulu I Palembang, menangis histeris di samping jenazah suaminya yang ditemukan tewas di kawasan Sembawa, Selasa (22/8/2017).
Istri Edward Limba (34), warga Jalan Wahid Hasyim Lorong Kedukan 712 B, RT 24 RW 8, 5 Ulu, Seberang Ulu I Palembang, menangis histeris di samping jenazah suaminya yang ditemukan tewas di kawasan Sembawa, Selasa (22/8/2017). (SRIPOKU.COM/DARWIN SEPRIANSYAH)

Nurbaiti (60), ibu mertua korban mengatakan tak memiliki firasat apapun atas kepergian korban.

Namun malam pada sebelum kejadian telinganya merasa sangat panas padahal cuaca pada saat itu sedang sejuk.

Baca:

Kisah Nyata, Sehari Dikuburkan Gadis Hamil Ini Teriak Minta Tolong, Saat Digali Semua Syok Ternyata

Bunda Harus Tahu, 34 Hal Menjijikan Ini Terjadi pada Ibu Hamil. Keluar Cairan hingga Sering Begini

"Tidak ada firasat apa-apa. Tapi semalam hanya kuping saya panas. Tidak tahu kalau itu pertanda kejadian ini," ungkapnya saat ditemui di rumah duka.

Mayat pria tanpa nama yang ditemukan di pinggir jalan daerah Sembawa.
Mayat pria tanpa nama yang ditemukan di pinggir jalan daerah Sembawa. (Istimewa)

Diakui Nurbaiti, korban baru satu hari resign dari tempatnya bekerja dan serius menggeluti profesi sebagai driver online. Karena sebelumnya Alm hanya menarik setiap wekeend saja saat sedang tak bekerja.

"Tiga HP, dompet dan jam tangan korban semuanya hilang. Kami harap pelakinya segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," harapnya.

Zaini, mertua korban menambahkan, semasa hidupnya Edwar dikenal sebagai sosok yang baik dan sangat sayang kepada keluarganya. Bahkan Edwar pun tak segan selalu menunjukkan kemesraan dengan istrinya dihadapan keluarga dan umum.

"Alm ini orangnya baik sekali, dengan orang sopan dan sayang keluarga," ujarnya.

Mantan Camat Kertapati ini mengatakan, menantunya baru bekerja sebagai taksi online sejak tiga bulan terakhir untuk tambahan uang dapur dengan pekerjaan sehari-hari sebagai detil atau obat-obatan di salah satu rumah sakit di Palembang.

"Selama jadi taksi online kehidupan ekonomi cukup baik. Apalagi istrinya juga kerja di dinas perhubungan yang dinas di Bandara, " bebernya.

Anwar Rimba dan keluarga
Anwar Rimba dan keluarga (SRIPOKU.COM/DARWIN SEPRIANSYAH, HANDOUT)

Ia menyebut, tak mengetahui pasti sebelum kejadian korban sedang mengambil penumpang siapa. Namun menurut aplikasi yang digali rekan-rekan Edwar, sebelumnya ia mendapatkan pesanan dari dua orang akun perempuan dan satu laki-laki.

"Kalau kata temannya tadi ada tiga orang yang pesan. Tapi tidak tahu pasti siapa," jelasnya.

Zaini mengaku baru mengetahui menantunya tak pulang ke rumah setelah anaknya Rosalina mendatangi rumahnya sambil menangis pada Selasa Subuh dan kalau suaminya tidak pulang kerumah usai pamit keluar pada Senin malam (21/8) sekitar pukul 18.30 wib.

Setelah itu, ia pun bersama anaknya berusaha mencari keberadaan korban dan terlacak di GPS handphone korban sedang berada di arah Banyuasin.

" Pukul 9 pagi kami dapat kabar kalau menantu saya itu sudah ditemukan tak bernyawa dan kami langsung bergegas ke rumah sakit bhayangkara, " tegasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved