Tangis Memilukan 8 Paskibra Meninggal, hingga Lomba 17'an Satu Orang Bersimbah Darah
Seorang pria pasukan pengibaran bendera (Paskibra) menangis dan menitikan air mata saat peci yang dipakai ketika melakukan pengibaran bendara merah pu
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) membawa Bendera Merah Putih untuk dikibarkan saat Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Senin (17/8/2015). Seluruh rakyat Indonesia memperingati HUT ke-70 Kemerdekaan RI. (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI)
Prosesi pengibaran bendera merah putih merupakan prosesi inti upacara dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus.
Namun siapa sangka, dalam prosesi yang bisa dikatakan penuh hikmat itu juga pernah terjadi kesalahan-kesalahan.

Padahal, pasukan pengibar bendera atau paskibra menjadi elemen yang sangat diperhatikan baik saat upacara pengibaran maupun penurunan bendera.
Namun, persiapan mereka kadang gagal karena insiden tak terduga yang terjadi saat upacara.
4. Tentang Fariza, sang pembawa bendera HUT ke-72 RI
Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2017 di Istana Negara. (Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Euforia momen ulang tahun kemerdekaan RI tengah dirasakan.
Adapun, momen ulang tahun kemerdekaan sekaligus peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI selalu identik dengan Paskibraka.

Ya, para petugas pengibar bendera pusaka ini selalu jadi topik pembicaraan setiap tahun.
Tahun ini, kehormatan menjadi pembawa baki diperoleh Fariza Putri Salsabila.
Paskibraka tersebut merupakan perwakilan Provinsi Jawa Timur.
Ia adalah siswi SMAN 1 Blitar.
Beberapa fakta berkaitan dengan sosok Fariza pun hadir.
5. Lomba balap karung yang berubah gaduh, satu orang berlumuran darah tewas di TKP
Sahrian tewas ditusuk saat merayakan HUT Kemerdekaan 17 Agustus 195 di Barito Timur (ISTIMEWA)
Suasana kegembiraan dalam merayakan 17 Agustus 1945 atau HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 72 tahun mendadak menjadi peristiwa berdarah mengerikan.
Ini terjadi saat diselenggarakan lomba balap karung untuk memeriahkan Dirgahayu RI 72 tahun, di lapangan bola voli, tepatnya di RT 06 Desa Hayaping, Rabu (16/8/2017) sekitar pukul 16.00 WIB.

Sahrian (36) warga Desa Hayaping, Kecamatan Awang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah mendadak roboh akibat terkena tusukan dari belakang oleh JN (27).
Suasana pun menjadi gaduh. (*)