NEWS VIDEO SRIPO
Makanan Khas Palembang Ini Hampir Punah Namun Selalu Ada Saat HUT RI
Tradisi lama Kota Palembang memperingati Hari Kemerdekaan RI tidak lepas dari tiga nama telok (telur) plus ketan sumpit.
Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: Igun Bagus Saputra
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Syahrul Hidayat
SRIPOKU.COM, PALEMBANG — Tradisi lama Kota Palembang memperingati Hari Kemerdekaan RI tidak lepas dari tiga nama telok (telur) plus ketan sumpit.
Telok abang, Telok Ukan, dan Telok pindang.
Kuliner ini hampir di sepanjang Jalan Merdeka akan kita jumpai.
Untuk tahun ini harganya Rp 5.000 satu biji.
Namun untuk telok abang dijual bersama kapal terbang dan kapal laut dari gabus dan kardus.
Telok ukan merupakan telur yang dimasak dengan cara mengeluarkan isi telur dari cangkangnya kemudian isi telur dikocok dengan beberapa bumbu seperti pandan dan sedikit kapur sirih.
Telur yang telah dibumbui tersebut dimasukkan kembali ke dalam cangkang telur dan ditutup dengan kayu gabus.
Sedangkan telok pindang berbeda dengan telok ukan dan telok abang.
Kata pindang sudah tidak asing lagi sebagai kata kunci kuliner di Sumsel khususnya Palembang.
"Saya bersama orangtua saya hampir tiap di bulan Agustus selalu jual tiga telur ini dan ketan sumpit," jelas Feni di sela melayani pembeli.
"Telok ukan dan telok pindang harus telur bebek, sedangkan telok abang kita bisa dengan telur ayam," ungkap feni.