NEWS VIDEO SRIPO

Kisah Nenek Asina, di Usia 78 Tahun Rela Jadi Jukir Demi Menghidupi Cucunya

Semenjak ditinggal suami empat tahun silam, menambah kesedihan Nenek Asina dalam menjalani kehidupannya.

Penulis: wartawansripo | Editor: Igun Bagus Saputra

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Panji Maulana

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Ketika melintasi jalan Sudirman tepatnya di simpang Sekip di sebuah Alfamart, sosok juru parkir ini mungkin sudah familiar dilihat. 
Ia merupakan seorang wanita yang sudah berusia senja. 
Begini Kisahnya

Nenek Asina (78), wanita paruh baya yang tinggal di kawasan sekip pangkal tersebut bercerita kalau ia sudah delapan tahun menekuni profesi sepagai juru parkir.

“Nenek sudah sekitar delapan tahun jadi tukang parkir disini,” ujar nenek Asina.

Semenjak ditinggal suami empat tahun silam, menambah kesedihan Nenek Asina dalam menjalani kehidupannya.

Kini beliau tinggal dengan salah seorang cucunya sedangkan kedua anaknya sudah tinggal ditempat yang berbeda.

Memiliki dua orang anak dan dua orang cucu menjadi salah satu alasan Nenek Asina untuk tetap bekerja.

Walaupun terkadang sering diminta anaknya untuk berhenti bekerja dan istirahat dirumah.

Anak yang pertama memiliki pekerjaan sebagai sopir mobil dan yang satunya berprofesi sebagai pegawai rumahan.

Kulit yang mulai keriput dan pendengaran yang sudah tak setajam dulu terkadang menjadi sedikit halangan bagi Nenek Asina saat berbincang kami sedikit kesulitan dalam berkomunikasi sehingga butuh jarak yang begitu dekat agar kami mendengar dengan jelas apa yang dibicarakannya.

Fisik yang tidak prima lagi terkadang membuat Nenek Asina merasakan nyeri di kakinya setelah lama berdiri mengatur parkir setiap harinya.

Walaupun kekuatan fisiknya sudah melemah, Nenek Asina tetap harus bekerja selama 14  jam. 

“Nenek kerjanya dari jam 9 pagi sampe jam 11 malam dan terkadang kaki nenek sakit,” ujar Nenek Asina.

Tidak banyak yang bias diceritakan oleh beliau terkait alasannya menjadi juru parkira  di usianya yang sudah menjelang senja ini.

Alasannya sederhana, hanya untuk mencari uang makan.  

“Gek nenek dak pacak makan kalo dak begawe (Nanti Nenek tidak bisa makan kalau tidak bekerja),” ujarnya.

Kisah Selengkapnya :

Sedih! Kaki Sampai Melepuh Jadi Jukir 14 Jam Sehari, Ternyata Nenek 78 Tahun Ini Dipaksa Begini

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved