Bukan Gengsi, Ini Alasan Mobil Eropa Ada di Palembang

Ketimbang mobil-mobil Asia, mobil Eropa sudah dilengkapi dengan teknologi canggih, bahkan untuk mobil yang diproduksi di awal tahun 2000.

Penulis: Refli Permana | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/REFLI PERMANA
BMW milik Ferdy jadi segelintir contoh mobil Eropa yang ada di kota pempek. 

Laporan wartawan Sriwijaya Post, Refli Permana

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Mobil-mobil buatan Eropa terkenal dengan harga jualnya yang tinggi.

Tak ayal, yang mengendarai mobil-mobil seperti buatan BMW, Mercedes Benz, dicap memiliki uang banyak sehingga tetap jaga gengsi ketika betada di jalanan.

Apalagi, jika konteksnya Palembang, mobil-mobil ini jarang terlihat di jalanan.

Namun, tidak seluruh pengguna mobil Eropa beralasan demikian.

Ketimbang mobil-mobil Asia, mobil Eropa sudah dilengkapi dengan teknologi canggih, bahkan untuk mobil yang diproduksi di awal tahun 2000.

Harga jualnya memang mahal, tapi bisa diakali dengan membeli used car.

Salah satu pengendara mobil Eropa, Ferdy Nugroho, mengatakan dirinya memilih BMW dikarenakan sudah dilengkapi dengan teknologi sensor mesin.

Padahal, mobilnya diproduksi di tahun 2000, dimana pada saat itu mobil-mobil Asia belum ada yang dilengkapi dengan teknologi seperti itu.

Tak heran, sampai dengan empat tahun mengendarai BMW, pria 27 tahun ini masih enggan berpaling.

"Mobilnya juga sudah dilengkapi dengan teknologi membuka kaca dan pintu bagasi dengan remot. Semuanya bawaan pabrik alias bukan hasil modifikasi," kata wiraswasta ini, Senin (24/7/2017).

Ferdy mengatakan, dirinya sudah beberapa kali mencoba mobil lain sekelas BMW, termasuk pula mobil-mobil Asia.
Namun, belum merasakan kenyamanan. Barulah di saat dirinya mencoba BMW, faktor tersebut ia dapat hingga akhirnya membelinya di Jakarta.

Diakui Ferdy, karena dibuat di Eropa, BMW miliknya pasti sudah didesain untuk melaju medan di negara-negara sana yang notabene lebih beriklim dingin dan sesekali ada salju.

Beda dengan buatan Asia, yang pastinya tak beda jauh dengan medan di Indonesia.

Namun, begitu dikendarai, perbedaan nyaris tak terasa.

Yang ada malah di beberapa poin BMW 320i miliknya lebih unggul.

"Jika di dalan mobil, suara bising dari luar lebih tidak terdengar. ACnya juga sejuk dimana kita tidak sampai merasakan kedinginan teramat sangat, hal yang tidak saya dapatkan ketika mengendarai mobil Asia dengan seri yang sama," kata Ketua Black Car Community Palembang ini.

Pengendara mobil Eropa lainnya, Husni, kurang lebih memiliki alasan yang sama seperti Ferdy.

Selain alasan teknologinya yang sudah canggih, pria 40 tahun yang mengendarai Mercedes Benz ini juga menilai mobil Eropa unggul dari segi tampilan.

Lagi-lagi jika konteksnya settingan pabrik, mobil pilihannya ini sudah terkesan klasik namun ada unsur elegannya.

"Saat dikendarai, nggak ada beda dengan buatan Asia meski mobil Eropa mungkin didesain bukan khusus untuk negara Asia. Saya sih beli seken karena memang harga jual yang baru aangatlah mahal," kata pria yang juga seorang pengusaha ini.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved