Hongkong Rajai Kelas Junior, Atlet Indonesia Tercecer
Sedangkan peserta junior men berjumlah 56 ini, menempatkan Hongkong di urutan pertama, Taipei di urutan kedua dan China di tempat ketiga.
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Hongkong dan Jepang melanjutkan dominasi hari kedua perhelatan Asian Triathlon Championship (ASTC) 2017 di kompleks Jakabaring Sport City (JSC), Sabtu (22/7).
Jika Honkong menguasai kelas junior, maka Jepang justru menyabet Elite Men yang dipertandingkan. Sementara atlet Indonesia belum bisa berbicara banyak. Atlet Sumsel Jauhari Johan masih tertahan di posisi 20.
Hegemoni Jepang-Hongkong memang terlihat dari kategori pria, kelas elite men dan U23 Jepang menempatkan urutan satu sampai tiga yang diikuti sebanyak 63 peserta. Atlet Indonesia yang turun yaitu Jauhari Johan, Novaris dan Ahlul berada di urutan tengah.
Pada kategori elite men dimenangkan Jumpei Furuya dengan catatan waktu 01.54.22 menit, urutan kedua Makoto Odakura dengan waktu 01.54.48 dan urutan ketiga Tamaguchi dengan waktu 01.54.56 menit yang seluruhnya atlet Jepang.
Sementara itu, kelas U23 tiga atlet Jepang kembali berdiri di atas podium urutan pertama Koki Yamamoto dengan wakti 01.58.09
menit, urutan kedua Takanori Sugihara dengan waktu 01.59.46 menit dan urutan ketiga Genta Uchida dengan waktu 02.00.36 menit.
Sedangkan peserta junior men berjumlah 56 ini, menempatkan Hongkong di urutan pertama, Taipei di urutan kedua dan China di tempat ketiga.
Lomba yang dimulai dengan renang sepanjang 1,5 kilometer di venue dayung disambung dengan bersepeda menempuh jarak 40,7 kilometer (6 lap) dan lari 10 menempuh jarak 10,3 kilometer (4 lap) dengan total jarak sekitar 52 kilometer untuk kelas elite dan U23.
Adapun kelas junior peserta harus menyelesaikan renang selama 750meter, sepeda 20,35km (3 lap ) dan lari 5,15km (2 lap).
Dibawah cuaca cukup terik, yakni 28 derajat celsius membuat atlet keletihan saat menyentuh garis finish.
Novaris atlet Indonesia yang turun di kelas elite harus keluar lebih cepat karena mengalami cidera di dua lap terakhir tahapan lari.
Pelatih Jepang, Jhon Maurice Patrick mengaku bangga karena dari kategori putri dan putra bisa menjuarai di kelasnya masing-
masing. Hal itu diakui tidak terlepas dari porsi latihan yang diberikan tim pelatih dalam menyambut ASTC ini.
"Sudah diprediksi Jepang akan menang, karena banyak atlet Jepang yang berpotensi menjadi penguasa Triathlon tingkat Asia ini," ungkap dia.
Juara pertama kelas elite men, Jumpei Furuya bangga bisa menjadi yang tercepat dan mengalahkan atlet sesama Jepang.
Bahkan peringkat satu Asia yaitu Odukora bisa dikalahkannya.
"Meski bersaing dengan sesama Jepang kami harus sportif, saat lomba tadi benar-benar menguras tenaga karena cuaca yang sangat panas," ungkapnya.
Presiden Triathlon Indonesia, Mark Sungkar menerangkan setelah dua hari even di gelar bisa dikatakan sukses meskipun masih ada kekurangan.
Baik Presiden ITU dan ASTC memuji panitia pusat maupun lokal yang mampu menyelenggarakan gelaran sebagai tes even Asian Games.
Selanjut di hari terakhir atau race ketiga, Minggu (23/7) masih mempertandingkan kelas mixed relay tim dan age grup start yang
dimulai pukul 07.00.