Disdik Sumsel Terjerat OTT
Terungkap, Sertifikasi Guru Dipersulit dan Diminta Bayaran Segini Per Orang, Gila
Guru-guru wajib mengumpulkan dana tersebut. Kemudian dari temuan tim Satgas diamankan 16,5 juta. Dan sudah diakui oleh yang bersangkutan
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Darwin Sepriansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, MSi membenarkan telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan pihaknya, di Dinas Pendidikan Sumsel, Kamis (20/7/2017).
"Benar dari Polda Satgas OTT, dipimpin langsung Ditreskrimum. Tindakan ini berawal dari laporan guru yang menginformasikan kalau ada pungutan liar untuk mendapatkan sertifikasi," katanya ketika diwawancarai di sela-sela rapat pengamanan jelang even Triathlon di Jakabaring, Kamis (20/7/2017).
Dikatakan, padahal tujuan sertifikasi guru itu bertujuan baik.
Hanya saja, perolehannya malah dipersulit hingga disalahgunakan oleh oknum Disdik berinisial A untuk (staf atau pegawai) memungut dana liar sebesar Rp 200-300 ribu per orang.

Hal itu telah dilakukan sejak pertengahan bulan Juni lalu.
"Jadi guru-guru wajib mengumpulkan dana tersebut. Kemudian dari temuan tim Satgas diamankan 16,5 juta. Dan sudah diakui oleh yang bersangkutan," katanya.
Anak Buahnya Terjerat OTT Pungli. Kadisdik Sumsel Ternyata Bersama Gubernur Lagi Begini
Penggeledahan di kantor Dinas Pendidikan Sumsel berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga siang hari.
Salah satu gedung yang sering digunakan untuk pelayanan sertifikasi juga sudah dipasang police line. Termasum beberapa ruang kerja staff dan pegawai tak luput dari penggeledahan.
Sayangnya, saat kejadian penggeledahan berlangsung, kepala Disdik Sumsel Drs Widodo M.Pd tak ada di tempat.
Karena disaat yang bersamaan Widodo tengah menghadiri halal bihalal Dinas Pendidikan Sumsel bersama Gubernur Sumsel di Grya Agung.

Saat ditemui di Grya Agung, Widodo enggan berkomentar banyak terkait penggeledahan di kantornya.
"Saya belum kesana. Baru dapat informasi dari anak buah saya," ujarnya singkat.
Disinggung apakah benar karena terkait dugaan pungli sertifikasi, Widodo tetap enggan berkomentar.
"Nanti saja ya. Saya mau cari informasi dulu. Karena belum tahu apa-apa. Nanti pukul 17.00 WIB saya kabari," tegasnya.
Terjerat OTT, Tim Saber Pungli Menggruduk Disdik Sumsel, Diduga Karena Kasus Ini
Tim Saber Pungli Polda Sumsel menggeruduk kantor Disdik Sumsel, Kamis (20/7/2017) sejak pukul 7.30 WIB.
Pantauan Sripoku com, Tim Saber Pungli Polda Sumsel ini dipimpin langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel, Prasetijo Utomo bersama puluhan anggotanya.
Saat ini sejumlah pegawai Disdik masih diperiksa oleh petugas di ruangan tertutup.
Belum diketahui siapa yang diamankan ataupun mengenai kasusnya.

Operasi tangkap yang dilakukan Polda Sumsel ini, dikarenakan adanya laporan bila banyak oknum pegawai Diknas Sumsel yang meminta uang agar bisa lulus sertifikasi guru.
Dari pegawai yang ada di Diknas Sumsel, dibuat koordinator perwakilan dari guru yang akan melakukan sertifikasi.
Koordinator yang ditunjuk, bertujuan untuk mengumpulkan uang dan selanjutnya uang tersebut diberikan kepada oknum pegawai Diknas bagian sertifikasi.
Saat memberikan uang itulah, dari laporan yang masuk langsung dilakukan penyelidikan. Ketika beberapa koordinator akan menyerahkan uang, langsung dilakukan operasi tangkap tangan dari polda Sumsel.
Pasca dipasang garis kuning oleh petugas, gedung pelayanan sertifikasi Dinas Pendidikan Sumsel dikosongkan.
Seluruh pegawai terpaksa berhamburan keluar menunggu hasil pemeriksaan setiap unit kerja yang terdapat di dalam gesung tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan pasti yerkait OTT ini.
Petugas pun melarang awak media dan pegawai Disdik untuk masum ke dalam gedung.
Namun saat wartawan coba melihat kedalam, ternyata petugas sedang memeriksa ruang pelayanan administrasi sertifikasi Disdik Sumsel.
Termasuk ruang Seketaris Disdik Sumsel, Syahrial Effendi juga turut diperiksa oleh petugas. (*)