Ketua PGRI Sumsel: Ingat Doa Guru Itu Makbul. Jangan Dilecehkan. Jangan Ada Penyunatan

Laporan wartawan Sriwijaya Post, Yuliani

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dugaan pungli sertifikasi di lingkungan Dinas Pendidikan Sumsel rupanya menuai beragam komentar dari berbagai pihak.

Seperti Ketua PGRI Sumsel, Ahmad Zulinto, SPd MM ini misalnya.

Pihaknya mengaku prihatin dengan adanya kejadian ini yang mana selama ini PGRI sudah berjuang demi kesejahteraan guru.

Menurutnya, jika memang dugaan pungli iti benar maka sangat disesalkan.

Sebab menyangkut hak guru yang dipermainkan.

Maka itu tunjangan profesi guru termasuk dana sertifikasi merupakan hak guru yang harus dipenuhi pemerintah.

"Yang namanya sertifikasi guru itu jangan dihambat apalagi dipotong atau diambil. Saya sangat prihatin adanya OTT ini," kata Zulinto saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (20/1/2017).

Pria yang juga menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang ini menambahkan, PGRI Sumsel senantiasa memperjuangkan pencairan dana sertifikasi guru sampai ke pemerintah pusat.

Oleh sebab itulah, dia berharap agar pemerintah jangan mempersulit guru yang sudah terpenuhi syarat penerima sertifikasi.

"Buktikan sendiri selama (SMA/SMK) di Palembang tidak pernah sertifikasi terlambat sampai satu tahun. Artinya uang itu sudah ada, sudah di kas daerah masing-masing tinggal dibayar. Jika terlambat artinya sistem belum berjalan," tegasnya.

Ia menerangkan, guru yang mendapat dana sertifikasi tidak sulit yakni memenuhi 24 jam mengajar dalam seminggu dan mendapat SK dari Kemendikbud.

"Siapa pun dari Disdik Provinsi, kita berharap jangan ada penyunatan. Jika syarat sudah dipenuhi segera dibayar. Ingat doa guru itu makbul. Jangan dilecehkan," ujarnya.