Nyesel Telah Bunuh Calon Isterinya, Asworo Bantah Tertangkap Saat Bersama Seorang Perempuan

Usai membunuh Wiwit, Asworo mengatakan langsung mengambil barang-barang berharga milik pacarnya itu.

Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/DARWIN SEPRIANSYAH
Martinus Asworo, tersangka pembunuh calon istrinya, Chatarina Wiedyawati, diamankan di Mapolda Sumsel, Rabu (14/6/2017). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Usai membunuh Wiwit, Asworo mengatakan langsung mengambil barang-barang berharga milik pacarnya itu.

Mulai dari kalung emas, handphone, uang dan dua buah ATM yang PIN-nya sudah diketahui.

"Uangnya ada sedikit tidak sampai Rp 400 ribu, kartu ATM dua, Mandiri dan BCA. Mandiri tidak ada isi, BCA isinya Rp 100 ribu, sudah saya ambil," terangnya.

Setelah itu, Asworo pulang ke mess-nya dulu untuk mengambil beberapa barang miliknya.

Kemudian ia mencuci mobil sewaan itu untuk menghilangkan bercak darah yang membanjiri jok mobil.

"Saya ambil kamera dari mess dan langsung kembalikan mobil yang sudah dicuci," ucapnya.

Diketahui pukul 09.00 pagi pada Minggu (7/5) itu juga, Asworo sempat hendak menjual kameranya, Canon 600D dengan harga Rp 5,5 juta kepada temannya.

Namun karena temannya belum berminat, dia pun hanya berpesan jika ada yang mau membeli kamera itu bisa menghubunginya.

Tak ingin membuang waktu, Asworo langsung tancap gas menuju Pasar 16 Ilir untuk menjual kalung emas Wiwit.

Kemudian, lanjut ke Indralaya, Ogan Ilir dengan tunggangannya motor Supra X buatan tahun 2011.

"Saya lari ke Indralaya dulu, motor itu saya jual di dekat SMAN 1 Indralaya. Harganya laku Rp 6,5 juta," ungkapnya.

Menurutnya uang penjualan itu ditransfer ke rekening Mandiri milik Wiwit karena ia lupa nomor rekening miliknya.

Setelah itu, dia langsung menuju ke Lampung dengan menggunakan mobil travel.

Dia menyadari jadi buronan polisi saat mayat Wiwit teridentifikasi pada 14 Mei lalu.

Tiga hari sebelumnya (11/5), Wiwit ditemukan tanpa identitas dan membusuk di semak belukar di lorong Jalan Sungai Sedapat RT 41/8 Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang.

"Selama di Lampung, saya pindah-pindah tempat sebanyak tiga kali. Nginap di kosan dan sempat juga menginap di hotel," ucapnya.

Selama bersembunyi dan berpindah-pindah tempat di Lampung, Asworo juga sempat membuat akun Facebook palsu untuk memantau update informasi mengenai dirinya.

Bermodalkan uang hasil penjualan motor miliknya, Asworo masih sempat pergi ke warnet untuk membuat akun email baru dan kemudian membuat akun facebook palsu bernama Indra Setiawan.

Tujuannya ia ingin memantau komentar-komentar yang dilayangkan netizen di akun Facebook aslinya, Azz Martinus dan akun kekasihnya Chatarina Wiedyawati.

Namun, disebut pula Asworo ini sempat juga mengganti foto beranda di akun facebook aslinya.

"Banyak pak beritanya, tinggal ketik nama saya saja. Saya ingin tahu beritanya saja," ucapnya polos.

Guna menghindari kecurigaan masyarakat sekitar, dikatakan Asworo, dia selalu mengenakan masker setiap bepergian ke luar dari kosannya di Lampung.

Baik saat hendak pergi ke warnet maupun ke warung untuk membeli makanan.

"Saya pura-pura lagi batuk atau lagi pilek," ucapnya.

Hingga akhirnya penyamaran dan persembunyian Asworo terbongkar oleh polisi.

Ia digerebek di kosannya seorang diri dan ditemukan juga pisau, yang disebutnya untuk memasak, bukan untuk berbuat kejahatan.

Ia pun membantah ditangkap bersama seorang perempuan yang diduga pacar barunya.

"Tidak benar itu, saya sendirian," katanya yang dibenarkan oleh Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel, AKBP Erlin Tangjaya.

Ditanya apakah menyesal sudah membunuh Wiwit?

Dengan nada datar Asworo menjawab menyesal, meskipun pada kenyataannya ia tidak pernah berniat untuk menyerahkan diri ke polisi.

"Iya pastinya menyesal," ujarnya singkat. (*)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved