Ramadan 1438 H

Kisah Orang yang Berpuasanya Bolong-Bolong Tapi Bisa Mendapatkan Lailatur Qadar, Benarkah?

ibadahnya dan bolong-bolong menjalankan ibadah puasanya juga berhak mendapatkan lailatur qadar? jika dia kemudian sungguh di 10 malam terakhir?

Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
www.josstoday.com
I'tikaf. 

Tanda-Tanda Orang yang sudah Mendapatkan Lailatul Qadar:

Tidak ada satu pun orang yang tahu kapan waktu terjadinya lailatul qadar, karena peristiwa itu merupakan rahasia Tuhan.

Hanya saja, Nabi Muhammad SAW memberikan saran agar mencari lailatul qadar di malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Karena lailatul qadar berpeluang akan terjadi pada malam-malam tersebut.

Suatu keberuntungan bagi orang yang mendapatkan berkah lailatul qadar yang hanya terjadi setahun sekali. Ingin tahu tanda-tanda orang yang telah mendapatkan rahmat lailatul qadar? Lihat saja rangkuman di bawah ini.

Dia akan senantiasa berusaha menjadi orang yang terbaik di mata Allah SWT begitu pula dengan sesama manusia. Selalu mengerjakan perintah Allah SWT dan melakukannya dengan cara terbaik di mata Allah SWT.

Orang yang berhasil mendapatkan Lailatul Qadar akan selalu merasa kurang khususnya dalam soal beribadah. Selain ibadah wajib yakni sholat lima waktu, ia juga tidak pernah meninggalkan ibadah sunnah seperti tahajud dan tarawih.

Dalam kehidupan sehari-hari baik dengan atasan maupun bawahan, ia selalu menjadi orang yang rendah hati dan bersikap sewajarnya saja. Tidak merasa sombong dan angkuh khususnya kepada sesama manusia.

Orang yang mendapatkan lailatul qadar akan terlihat lebih bersinar wajahnya dan enak untuk dipandang. Namun tanda-tanda ini juga hanya bisa dirasakan dan dilihat oleh orang-orang yang senantiasa selalu dekat kepada Allah SWT.

Nah itu dia ciri-ciri orang yang mendapatkan rahmat malam lailatul qadar. Semoga kita termasuk salah satu orang diantaranya.

Hasil gambar untuk itikaf

Beri’tikaf
Inilah tradisi yang dijalani selama Ramadan, meski itu bukan tradisi tetapi memang sudah menjadi amal ibadah selama Ramadhan.

Itikaf:
"Berasal dari bahasa Arab akafa yang berarti menetap, mengurung diri atau terhalangi."

"Pengertiannya dalam konteks ibadah dalam Islam adalah berdiam diri di dalam masjid dalam rangka untuk mencari keridhaan Allah SWT dan bermuhasabah (introspeksi) atas perbuatan-perbuatannya.

Orang yang sedang beriktikaf disebut juga mutakif."

Itikaf disebutkan Dari Abu Sa’id Al Khudri r.a., bahwa Rasulullah saw beri’tikaf pada sepuluh hari awal Ramadhan, kemudian dilanjutkan pada sepuluh hari pertengahan di sebuah kemah Turki, lalu Beliau mengulurkan kepalanya seraya menyeru manusia, maka orang-orang pun mendatanginya.

Lalu beliau bersabda,” Aku telah beri’tikaf sejak sepuluh hari awal bulan ini untuk mendapatkan Lailatul Qadr, kemudian sepuluh hari pertengahan.

Halaman
123
Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved