Rela Dinikahi Siri Dan Jadi Istri Kedua, Wanita Ini Tak Sadar Kalau Suaminya Dulu Begini
Entah, ada saja masalah untuk diributkan, yang ada dihati pada saat itu hanya keinginan untuk cerai.
Penulis: Ahmad Sadam Husen | Editor: Ahmad Sadam Husen
Hampir tiap malam kami berhubungan.
Itu kuakui karena pekerjaan suamiku sebagai pelaut dan aku kesepian.

Sejak kenal polisi itu aku selalu mencari alasan buat cerai dengan suamiku.
Akhirnya perselingkuhanku diketahui keluargaku.
Mereka memintaku mengakhiri, tapi aku malah menjelekkan suamiku sehingga mereka marah dan membantuku mengurus perceraianku.
Akhirnya perceraian terjadi, anak-anak ada padaku, aku pun sekarang telah menikah sirih dengan anggota polisi itu.
Sekarang statusku adalah istri muda orang, dan ternyata apa yang aku alami tak seindah yang kubayangkan, sekarang aku juga sering kesepian.
Setelah aku bandingkan dengan mantan suamiku walau kata-kata tak pantas terucap dari mulutnya, tapi rasa sayangnya tulus padaku dan pada anak-anak.
Anakku juga tak pernah lagi merasakan kehangatan seperti saat mereka bersama ayahnya.
Tiap hari, tiap menit aku menangis, menyesali perbuatanku, dan mengorbankan masa indah anak-anakku.
Masih pantaskah aku bersandar dan meminta maaf pada Yang Kuasa atas segala yang kubuat.
Sekarang aku baru sadar ternyata aku sangat menyayangi mantan suamiku.
Setiap aku tidur berharap aku bermimpi hidup di masa lalu yang indah bersama keluarga kecilku.
Kini aku hanyalah simpanan orang.
Yang datang padaku pada saat dia ada waktu luang.
Nasi sudah menjadi bubur, dan aku tak bisa kembali lagi.
Dan menurut hukum Islam, istri yang sudah berzinah, tidak halal lagi bagi suaminya, dan agama tidak memperbolehkan kami bersatu lagi.
Andai dulu aku bertahan, mendengar cacian dari mulut suamiku, tapi dia menyayangiku… ohhh suamiku maafkan istrimu yang khianat.

Aku tau, kau susah payah cari nafkah hanya untukku dan anak-anak kita.
Sampai terkadang kau tidak memperhatikan pakaianmu lagi.
Dibalik cerewetmu kau hanya memperhatikan kesejahteraan kami dan apa balasanku padamu… dengan pengkhianatanku….
Demi Allah maafkan aku…. aku menyesal…. anak-anakku, maafkan bunda..
Bunda tak layak jadi orang tua.. Aku menyesal..
***
Seperti dikisahkan kawan Nia ke redaksi ceritacurhat.com.
***