Ishak Mekki Ajak Stakeholder Optimalkan Cegah Sedini Mungkin Karhutla
Wagub Sumsel Ir H Ishak Mekki MM mengajak perangkat daerah dan stakeholder untuk mengoptimalan pencegahan sedini mungkin karhutla.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Wagub Sumsel Ir H Ishak Mekki MM mengajak perangkat daerah dan stakeholder untuk mengoptimalan pencegahan sedini mungkin karhutla.
"Sesuai janji bapak gubernur kita harus siaga api, siaga asap di Sumsel. Hari ini kita buktikan launching operasi udara water bombing, TMC. Untuk memantau sekaligus membasahi agar kiranya awan ini dimaksimalkan jadi hujan. Pesawat TMC sudah ada dan juga kalau ada api dan sebagainya kita sudah ada melalui water bombing. Kita harapkan TMC ini biaya mahal kita usahakan bagaimana mengoptimalkan perangkat daerah juga stakeholder yang lain untuk dapat mencegah sedini mungkin di lahan maupun hutan yang rawan terbakar," seru Ishak Mekki didampingi Kepala BPBD Sumsel H Iriansyah seraya memecahkan kendi menandai launching operasi udara TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) dan Water Bombing BNPB dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Sumsel, di Base Ops Lanud Palembang, Rabu (7/6/2017).
Menurut Ishak yang mantan Bupati OKI dua periode ini, bagaimana memperhatikan petani diberikan pupuk bibit alat supaya tidak membakar dan sebagainya.
"Karena kalau sudah terbakar itu tadi. Kalau operasi udara biaya maha. Nah kedua, bagaimana supaya terus berainerji kabupaten/kota dengan yang terkait ini. Supaya memantau sedini mungkin. Agar kiranya apa yang dioperasikan TMC water bombing ini betul-betul dapat mencegah menjalar meluas. Saya yakin dengan diterjunkan beberapa pesawat heli untuk karhutla ini saya rasa ini nanti Sumsel akan terhindar dari kebakaran apa yang kita takutkan yang sering terjadi selama ini. Karena kita sudah selalu melakukan pembekalan, bimbingan, arahan dari seluruh jajaran maupun masyarakat peduli api dan asap," ujar Ishak yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel, H Iriansyah SKM mengatakan, seperti pada program TMC tahun sebelumnya, semua pihak dilibatkan dalam penangganan karhutla, seperti TNI, Polri, Manggala Agni. Tentu saja, akui dia, perlu dilakukan melalui operasi udara, seperti TMC atau hujan buatan sebagai salah satu cara cegah dini.
Melalui operasi udara dengan hujan buatan, ditargetkan dapat menjangkau daerah-daerah jauh dari jangkauan penanganan jalur darat, utamanya daerah gambut.
"Karena, dengan dilakukannya hujan buatan itu, maka lahan gambut akan tetap bahas. Kedatangan BNPB sekaligus membawa pesawat Cassa 212 menggelar TMC. Kapasitas pesawat Cassa dalam sekali angkut, 1 ton garam, lalu ada jenis helikopter yang akan digunakan yakni MI 17 ada 2 unit, Bel 214 dan tipe Bolko. Semuanya akan digunakan saat melaksanakan TMC," paparnya.
Menurutnya, kegiatan tersebut mengacu surat keputusan gubernur Nomor : 85/KPTS/BPBD-SS/2017 tentang penetapan status siaga darurat bencana asap.
Terkait, proses TMC, ia mengakui masih akan melihat potensi awan yang ada, hingga tim bisa memastikan kapan hujan buatan dilakukan.
Walau masih melihat potensi awan untuk dilakukan hujan buatan, BPBD Sumsel telah memetakan sejumlah daerah rawan karhutla.
"Daerah rawan karhutla, seperti OKI, OI, Muba, Banyuasin, Muara Enim, PALI, Mura dan Muratara," ujarnya.
Meski di lapangan, kondisi masih ada sekat kanal yang dibuat, namun ragam cara oenanganan akan tetap dilakukan BPBD dengan instansi terkait lainnya. Menurut dia, sekarang sudah dibuat sekat kanal di kebun-kebun.
"Penanganan agar tak terjadi karhutla dilakukan banyak pihak, termasuk posko-posko kita dirikan, dan juga posko didirikan oleh HTI (Hutan Tanaman Industri). Juga ada antisipasi dari kanal di perkebunan," pungkasnya.