Sebelum Bocah Ini Tewas , Teman Korban Sempat Dengar Suara Minta Tolong
Korban ditemukan dalam keadaan mengenakan baju berwarna hitam sementara bagian perut ke bawah telanjang.
SRIPOKU.COM - Peristiwa ditemukannya perempuan berinisial AF (13) yang tewas dalam kondisi kaki dan leher terikat tali rafia di lantai 2, Jalan Safir nomor 120 RT 03/07, Kedaung, Kaliangke, Cengkareng, Jakarta Barat,, Sabtu (3/6/2017) sekitar pukul 18.30 WIB lalu masih terus diselidiki polisi.
Kanitreskrim Polsek Cengkareng, AKP Poltar Lumbangaol, saat dikonfirmasi wartawan pada, Minggu (4/6/2017) mengatakan bahwa korban ditemukan oleh kakeknya yang berusia 55 tahun.
Berikut fakta-fakta dari tewasnya bocah perempuan berusia 13 tahun ini yang juga diduga sebagai korban perkosaan.
Dihimpun tim TribunWow.com dari Tribunnews.com, simak selengkapnya!
1. Teman sang ayah diduga menjadi pelaku pembunuhan dan perkosaan korban.
Diketahui, sang ayah, Tarno pernah mendekam di LP Cipinang, Jakarta Barat.
Dari situlah, Tarno berkenalan dengan WA dan menjalin pertemanan baik hingga bebas dari penjara.
WA pun juga sering bertamu ke tempat tinggal Tarno.
Dari situ, Tarno mencurigai pelaku adalah WA karena hanya WA yang mengetahui tempat tinggal Tarno.
Saat dimintai keterangan, Kapolsek Cengkareng, Kompol Eka Baasith mengatakan, pihaknya masih masih menyelidiki kasus tersebut.
Seperti dugaan pelaku yang mengerucut kepada kenalan ayah korban tersebut.
2. Suara rintihan korban sempat didengar oleh teman sebayanya
Melansir dari Tribunnews.com, seorang teman sebaya AF yang bernama April (13) mengaku mendengar suara rintihan minta tolong yang diteriakan temannya berkali-kali, Sabtu (4/6/2017).
Dia kembali menceritakan, setelah mendengar suara rintihan AF, disusul suara benturan keras di tembok rumah AF.
“Waktu itu aku dan teman-teman ramai-ramai mainnya di depan rumah dia (AF). Aku denger kok, dia teriaknya minta tolong gitu. ‘Toloong... Toloong... Udaah... Udaah... Toloong’. Nah, habis itu diam hening,” ungkap April, Minggu (4/6/2017).
