Ramadan 1438 H

Ramadan, Momentum Berpuasa Sekaligus Kembali ke Masjid

Saat bulan suci Ramadan tiba tempat yang menjadi pusat perhatian umat selain pusat-pusat perbelanjaan adalah masjid dan musala.

Siswa Mansapa saat khatam Al-Quran usai mengikuti ujian di Masjid Kiyai Muara Ogan Kertapati, Minggu (16/4/2017) 

Masjid menjadi salah satu sumber inspirasi publik dalam mengekspresikan sikap dan perilaku keberagamaan yang sejuk, toleran, dan ramah terhadap berbagai perbedaan di masyarakat.

Fakta-fakta masa lalu dengan gamblang sebagai saksi bahwa masjid/mushalla menjadi magnet sosial dalam mencapai oase spiritual dan pembangunan karakter masyarakat.

Sementara saat ini, masjid rata-rata masih lebih banyak difungsikan pada aspek-aspek ibadah mahdhah yang seakan lepas dari kesalehan sosialnya.

Bahkan ada sebagian masjid justru menjadi sumber bersemainya paham dan sikap yang kurang ramah terhadap lingkungan.

Tentu situasi itu tidak boleh terlalu lama terjadi agar fungs-fungsi paripurnanya benar-benar nyata sebagaimana pertama kali fungsi masjid yang dibangun Nabi saat tiba di Madinah.

Masjid dan musala diyakini mampu mendekatkan pertautan psikologis antara tokoh agama dengan umatnya sebagai pusat pembinaan dan pemberdayaan.

Masjid bisa jadi perekat, dan tidak boleh jadi penghalang atau pemisah.

Masjid yang memiliki filosofi sebagai pusat pengembangan peradaban umat perlu terus didorong agar memiliki fungsi-fungsi yang bukan hanya pada unsur kepentingan ibadah mahdhah, tetapi memperhatikan 3 aspek memakmurkannya, yaitu Imarah, Idarah, dan Ri’ayah.

Jika masjid dapat dioptimalkan fungsinya dengan melibatkan seluruh stake-holder yang ada akan menjadi sebuah kekuatan yang dahsyat bagi kemajuan bangsa ini.

Dalam konteks ini, momen Ramadan ini, dimana level spiritual umat sedang meningkat dengan bertambahnya frekuensi umat datang ke masjid dan musala hendaknya dapat dimaksimalkan untuk mendorong umat agar kembali kepada masjid.

Umat harus diberikan stimulasi agar lebih mencintainya dan menjadikan sebagai pusat-pusat pemberdayaan dan pengembangan umat, baik untuk kepentingan ibadah, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, maupun pusat-pusat informasi umat yang sifatnya lebih umum.

Jika setiap muslim memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya masjid dalam ranah kehidupan umat, maka akan menjadi kekuatan yang luar biasa menuju kebangkitan umat yang maju, sejahtera, dan bermartabat. Wallahu a’lam []

---

Artikel ini sudah terbit di situs Tribunnews dengan judul :

Puasa dan Gerakan Kembali ke Masjid

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved