Liga Indonesia

Kemunculan Pemain Ini, Membuat Posisi Carlton Cole Makin tak Jelas di Persib

“Agak dipusingkan sekarang Matsunaga terlalu dipaksakan, Tantan juga harus ada penyesuaian lagi, kompetisi ini panjang belum putaran kedua

Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
Persib
Sergio van Dijk saat mulai latihan 

SRIPOKU.COM, BANDUNG-Kondisi Carlton Cole yang tadinya diharapkan menjadi tumpuhan lini Persib, justru tidak memenuhi harapan.

Justru sosok pemain yang tadinya tidak diperhitungkan, kini menjadi  harapan. Sosok itu Serginho van Dijk dengan situasi kekurangan Persib di sektor depan.

Penampilan perdananya pekan lalau menghadapi Borneo FC setidaknya membuat permainan Persib berkembang. Dimana Sergio adalah tujuan akhir yang punya peran target man murni.

Kondisi ini tak pelak akan membuat posisi Carlton Cole makin sulit. Padahal pemain dengan harga mahal itu diharapkan bisa memiliki kemampuan melebihi van Dijk yang sudah rentan cedera.

Berbeda halnya dengan Shohei Matsunaga atau Tantan di post tersebut, kedua pemain yang bukanlah striker murni membuatnya tidak selalu tegap di dalam kotak penalti. Naluri yang bicara hingga membuatnya ketika dimainkan sebagai target man lebih bermain melebar dan mencari bola di kedalaman.

Kehadiran Sergio van Dijk dirasa bakal mengembalikan performa stabil Persib dengan permainan menyerangnya ketika bermain di turnamen pra-musim Piala Presiden lalu. SVD menjadi sosok penting di posisi penyerangan, terbukti Maung Bandung bisa sapu bersih laga kandang di ajang tersebut.

Berbeda situasinya ketika pemain naturalisasi asal Belanda tersebut absen karena cedera. Mulai semi final menghadapi Borneo FC, tim arahan Jajang Nurjaman sedikit keteteran dalam hal mencetak gol. Mereka pun harus merelakan kandas di empat besar.

“Saat Piala Presiden, Persib tampil luar biasa bisa menang tiga kali di kandang. Saat pertandingan tidak ada Sergio, Persib habis, enggak ada target man. Saya yakin coach Janur tahu bahwa komposisi timnya memerlukan striker. Sosok seperti Sergio lah yang melengkapi tim ini,” kata Yudi Guntara sebagai legenda yang mengamati performa Maung Bandung.

Janur memang sudah terbiasa memainkan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1 tanpa striker tunggal di depan. Ia sudah merasa fasih dengan kondisi itu mengingat saat juara (2014) Janur justru mengandalkan Ferdinand Sinaga di kotak penalti, karena Djibril Coulibaly sering berkutat dengan cedera.

Musim 2015 Janur turunkan formasi false nine di ajang AFC Cup, pasalnya hingga pendaftaran pemain kompetisi klub se-Asia itu Ilija Spasojevic masih berlum direkrut Pangeran Biru. Sosok Shohei Matsunaga atau bahkan Tantan pada kompetisi tahun ini juga dianggap masih kurang pas berdiri kotak penalti mengingat keduanya tak punya atribut lengkap seperti yang dimiliki Sergio.

“Agak dipusingkan sekarang Matsunaga terlalu dipaksakan, Tantan juga harus ada penyesuaian lagi, kompetisi ini panjang belum putaran kedua , Tantan sudah 35 tahun main sekarang. (Main) bagus lawan Sriwijaya kemarin, untuk pertandingan selanjutnya ia butuh recovery lagi (mengembalikan performa apiknya),” nilai Yudi.

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved